Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Ranjau Paku, Tukang Tambal Ban di Jalan Pemuda Pulogadung Dituduh Pelanggan

Kompas.com - 03/08/2023, 07:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Indra (39), tukang tambal di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, pernah dituduh sebagai penyebar ranjau paku oleh salah satu pengguna jasa tambal.

Tuduhan itu dilontarkan berkait maraknya kasus ranjau paku di sepanjang Jalana Pemuda.

"Sempat ada pengendara motor yang nuduh saya, dia bilangnya, 'Jangan-jangan mas yang bikin jembakan paku ya'. Saya kasih tahu supaya jangan asal tuduh," tutur dia di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (3/8/2023).

Indra tidak mengingat pasti kapan tuduhan itu ia terima. Namun, ini terjadi antara Juni hingga Juli 2023.

Baca juga: Ranjau Paku Tersebar di Jalan Pemuda, Tukang Tambal Ban Jadi Saling Tuduh

Adapun temuan ranjau paku di Jalan Pemuda terjadi sejak Juni sampai saat ini.

Usai mendapat tuduhan itu, Indra mengatakan agar pengguna jasanya tidak asal menuduh. Sebab, ia tidak pernah menyebar ranjau paku, begitu pula pemilik tambal ban tempatnya bekerja.

Indra juga mengatakan agar pelanggan itu tidak gegabah menuduh tukang tambal lainnya di sepanjang jalanan itu sebagai pelaju penebar ranjau paku, terutama jika tidak ada bukti.

"Kami di sini sama-sama cari makan. Ngapain saya bikin-bikin hal kayak gini yang mencelakai orang. Namanya rezeki pasti datang," kata dia.

Sepengetahuannya, penyebaran ranjau paku di Jalan Pemuda, khususnya dari lampu merah BAKAMLA sampai lampu merah Rabbani, sudah terjadi sejak Juni.

Baca juga: Ramai Ranjau Paku di Jalan Pemuda Pulogadung, Tukang Tambal Ban: Saya Juga Takut Kena

Sebab, sebelum bulan tersebut, Indra tidak pernah menerima pelanggan dengan keluhan ban bocor akibat ranjau paku.

Sejak Juni, ia mulai sering mendapat pelanggan yang melaporkan ban mereka bocor akibat ranjau paku, terutama jenis rangka payung.

"Penyebaran baru Juni, cuma waktu itu belum terlalu viral dan masuk Instagram kayak sekarang. Belum nyebar ke mana-mana informasinya," terang dia.

Indra menuturkan, ada dua kemungkinan terkait pelaku penyebar ranjau paku, yakni begal dan tukang tambal ban.

Untuk begal, ada kemungkinan mereka sengaja menyebarnya untuk memudahkan mereka melakukan penjambretan.

Sementara untuk tukang tambal ban, mereka mungkin menyebarnya untuk meraup keuntungan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com