Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Mengamuk di Ciledug Disebut Sering Memalak Pedagang

Kompas.com - 03/08/2023, 16:41 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pemuda yang mengamuk sambil melempar sebungkus nasi di warung makan di Peninggilan, Ciledug, disebut juga sering memalak.

Pemalakan itu dilakukan secara bergantian, terkadang oleh pemuda itu atau oleh temannya.

"Sudah sering malak, malahan ada temen-temanya yang satunya lagi kalau minta lebih parah lagi," kata Alya, pedagang sekaligus korban kepada wartawan, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: Pesanan Tak Sesuai, Pemuda di Ciledug Mengamuk, lalu Banting Sebungkus Nasi

Alya menceritakan, teman pemuda itu juga pernah mengamuk ketika meminta tahu dan tempe untuk camilan sambil menenggak minuman keras (miras).

Peristiwa itu terjadi setelah dua pekan tempat usaha Alya buka di Jalan Cipto Mangunkusumo.

"Kalau yang abang satu lagi itu kejadiannya memang sudah agak lama pas dua minggu usaha kami buka, dia ngamuk minta tahu tempe. Dia bilang buat dorongan minum," kata Alya.

"Namanya pedagang baru, dia minta tahu tempe katanya enak buat minumnya (miras). Itu saya kasih," tambah dia.

Kendati begitu, Alya resah atas perilaku para pemuda yang sering mengganggu usahanya.

"Iya resah. Bawaannya sudah waswas, soalnya trauma," ucap dia.

Baca juga: Polisi Pertimbangkan Pasal Pembunuhan dalam Kasus Sekuriti Ancol Aniaya Pria hingga Tewas

Sebelumnya diberitakan, sebuah video memperlihatkan seorang pemuda mengamuk sambil melemparkan sebungkus nasi di warung makan di Jalan Cipto Mangunkusumo, Peninggilan, Ciledug, Tangerang.

Pemuda itu bahkan mendorong dan mencoba memukul pekerja di warung makan tersebut.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @info_ciledug, disebutkan keributan itu terjadi pada Senin (31/7/2023) sekitar pukul 22.30 WIB.

Alya menjelaskan, pemuda berkaus merah itu awalnya hendak membeli paket nasi ayam dengan uang Rp 10.000.

Namun, permintaan pemuda tersebut ditolak pegawai warung makan karena uangnya tak cukup.

Sebagai gantinya, pegawai warung menawarkan paket nasi ikan, dan pemuda itu setuju.

Baca juga: Shane Lukas Chat Pacar Sebelum Penganiayaan D: Mau Temani Mario Fighting

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com