Menurut dia, bisa saja mereka melakukannya untuk melancarkan aksinya.
Modusnya dengan mengempiskan ban motor dan mobil pengendara yang melintas di atas ranjau.
Kemudian, mereka akan memberi tahu bahwa ban para pengemudi kempis. Saat perhatian pengendara teralihkan, para begal akan beraksi.
"Kalau benar begal, nyebar ranjau biar mobil atau motor yang lewat bannya bocor. Lalu dibilang bannya bocor buat ngalihin perhatian, orang menepi, barang-barangnya diambil (begal). Nyawa bisa hilang," jelas Indra.
Baca juga: Pernah Jadi Korban, Kini Septian Sukarela Sapu Ranjau Paku di Jalan Pemuda Pulogadung
Namun, ia tidak bisa menaruh curiga pada setiap orang yang melintas. Sebab, tidak ada tanda yang mengatakan orang tersebut adalah begal.
"Tapi saya enggak tahu juga. Orang kan bisa saja pakai pakaian rapi, lewat sini, enggak tahu niatnya apa, lalu sengaja sebar ranjau," kata Indra.
Indra berharap agar pelaku penebar ranjau paku di sepanjang Jalan Pemuda segera ditangkap.
Pasalnya, jika dibiarkan berlarut-larut, kasus dapat menimbulkan fitnah dan salah paham antara tukang tambal ban di sana.
"Jangan sampai terjadi sesama tukang tambal ban semakin sering saling tuduh, ada pihak yang tidak terima, dan terjadi keributan. Kami sama-sama cari nafkah di sini," jelas Indra.
"Semoga cepat dapat siapa yang berulah biar enggak semakin parah urusannya. Takutnya, sesama profesi tambal ban bukannya bersahabat malah saling tuduh, padahal sama-sama cari makan di sini," pungkas Indra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.