Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Ranjau Paku di Jalan Pemuda Jaktim yang Bikin Tukang Tambal Ban Ikut Resah...

Kompas.com - 03/08/2023, 20:34 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indra (39) sudah bekerja sebagai tukang tambal ban di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, sejak 2018.

Rumahnya cukup dekat dengan tempatnya bekerja. Jadi, melintasi jalanan itu sudah "makanan" sehari-hari Indra.

Sepanjang ia bekerja, Indra tidak pernah menangani kasus ban kendaraan yang bocor akibat ranjau paku. Kemudian, sejak Juni 2023, mendadak banyak yang datang ke tempatnya dengan keluhan kena ranjau paku.

Baca juga: Penyebar Ranjau Paku Tak Kunjung Tertangkap, Tukang Tambal Ban: Kok Enggak Kesorot CCTV

Khususnya jenis potongan rangka payung.

"Penyebaran baru Juni, cuma waktu itu belum terlalu viral dan masuk Instagram kayak sekarang. Belum nyebar ke mana-mana informasinya," terang dia di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (2/8/2023).

Maraknya temuan ranjau paku hingga saat ini membuat orang-orang khawatir, baik warga setempat maupun warga dari luar kawasan Rawamangun yang sering melintas.

Ranjau paku jenis potongan rangka payung disebut lebih mudah membuat ban motor dan mobil bocor.

Imbasnya, tukang tambal ban di area itu jadi sasaran kecurigaan masyarakat. Bahkan, sesama tukang tambal ban juga menaruh curiga satu sama lain.

Baca juga: Gara-gara Ranjau Paku, Tukang Tambal Ban di Jalan Pemuda Pulogadung Dituduh Pelanggan

"Yang punya tambal ban tempat saya jaga ini merasa ada isu (tuduhan) dari (sesama) tukang tambal ban ke tukang tambal ban lain, termasuk ke dia," jelas Indra.

Ia tak menampik muncul kecurigaan pelaku adalah tukang tambal ban yang memanfaatkan kemalangan pengendara untuk meraup keuntungan.

Namun, menurut Indra, cara "kotor" itu terlalu berisiko bagi tukang tambal ban di area tersebut.

Menurut Indra, para korban akan menaruh kecurigaan terhadap pelaku dan memutuskan untuk tidak menambal ban di tempat itu.

Pada akhirnya, mereka hanya akan mematikan rezekinya sendiri karena kehilangan pelanggan.

"Yang seharusnya bukan rezekinya, (rezeki) malah datang, tapi dengan cara dia melakukan kejahatan," jelas Indra.

Baca juga: Ranjau Paku Tersebar di Jalan Pemuda, Tukang Tambal Ban Jadi Saling Tuduh

Curiga modus begal

Indra menaruh curiga pada begal sebagai penyebar ranjau paku di sepanjang Jalan Pemuda.

Menurut dia, bisa saja mereka melakukannya untuk melancarkan aksinya.

Modusnya dengan mengempiskan ban motor dan mobil pengendara yang melintas di atas ranjau.

Kemudian, mereka akan memberi tahu bahwa ban para pengemudi kempis. Saat perhatian pengendara teralihkan, para begal akan beraksi.

"Kalau benar begal, nyebar ranjau biar mobil atau motor yang lewat bannya bocor. Lalu dibilang bannya bocor buat ngalihin perhatian, orang menepi, barang-barangnya diambil (begal). Nyawa bisa hilang," jelas Indra.

Baca juga: Pernah Jadi Korban, Kini Septian Sukarela Sapu Ranjau Paku di Jalan Pemuda Pulogadung

Namun, ia tidak bisa menaruh curiga pada setiap orang yang melintas. Sebab, tidak ada tanda yang mengatakan orang tersebut adalah begal.

"Tapi saya enggak tahu juga. Orang kan bisa saja pakai pakaian rapi, lewat sini, enggak tahu niatnya apa, lalu sengaja sebar ranjau," kata Indra.

Indra berharap agar pelaku penebar ranjau paku di sepanjang Jalan Pemuda segera ditangkap.

Pasalnya, jika dibiarkan berlarut-larut, kasus dapat menimbulkan fitnah dan salah paham antara tukang tambal ban di sana.

"Jangan sampai terjadi sesama tukang tambal ban semakin sering saling tuduh, ada pihak yang tidak terima, dan terjadi keributan. Kami sama-sama cari nafkah di sini," jelas Indra.

"Semoga cepat dapat siapa yang berulah biar enggak semakin parah urusannya. Takutnya, sesama profesi tambal ban bukannya bersahabat malah saling tuduh, padahal sama-sama cari makan di sini," pungkas Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com