JAKARTA, KOMPAS.com - Indra (39), tukang tambal di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, pernah dituduh sebagai penyebar ranjau paku oleh salah satu pengguna jasa tambal.
Tuduhan itu dilontarkan berkait maraknya kasus ranjau paku di sepanjang Jalana Pemuda.
"Sempat ada pengendara motor yang nuduh saya, dia bilangnya, 'Jangan-jangan mas yang bikin jembakan paku ya'. Saya kasih tahu supaya jangan asal tuduh," tutur dia di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (3/8/2023).
Indra tidak mengingat pasti kapan tuduhan itu ia terima. Namun, ini terjadi antara Juni hingga Juli 2023.
Baca juga: Ranjau Paku Tersebar di Jalan Pemuda, Tukang Tambal Ban Jadi Saling Tuduh
Adapun temuan ranjau paku di Jalan Pemuda terjadi sejak Juni sampai saat ini.
Usai mendapat tuduhan itu, Indra mengatakan agar pengguna jasanya tidak asal menuduh. Sebab, ia tidak pernah menyebar ranjau paku, begitu pula pemilik tambal ban tempatnya bekerja.
Indra juga mengatakan agar pelanggan itu tidak gegabah menuduh tukang tambal lainnya di sepanjang jalanan itu sebagai pelaju penebar ranjau paku, terutama jika tidak ada bukti.
"Kami di sini sama-sama cari makan. Ngapain saya bikin-bikin hal kayak gini yang mencelakai orang. Namanya rezeki pasti datang," kata dia.
Sepengetahuannya, penyebaran ranjau paku di Jalan Pemuda, khususnya dari lampu merah BAKAMLA sampai lampu merah Rabbani, sudah terjadi sejak Juni.
Baca juga: Ramai Ranjau Paku di Jalan Pemuda Pulogadung, Tukang Tambal Ban: Saya Juga Takut Kena
Sebab, sebelum bulan tersebut, Indra tidak pernah menerima pelanggan dengan keluhan ban bocor akibat ranjau paku.
Sejak Juni, ia mulai sering mendapat pelanggan yang melaporkan ban mereka bocor akibat ranjau paku, terutama jenis rangka payung.
"Penyebaran baru Juni, cuma waktu itu belum terlalu viral dan masuk Instagram kayak sekarang. Belum nyebar ke mana-mana informasinya," terang dia.
Indra menuturkan, ada dua kemungkinan terkait pelaku penyebar ranjau paku, yakni begal dan tukang tambal ban.
Untuk begal, ada kemungkinan mereka sengaja menyebarnya untuk memudahkan mereka melakukan penjambretan.
Sementara untuk tukang tambal ban, mereka mungkin menyebarnya untuk meraup keuntungan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.