TANGERANG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat beberapa wilayah di Provinsi Banten terancam kekeringan pada puncak musim kemarau yang dibarengi fenomena El Nino.
Kepala Stasiun Klimatologi Banten, Apolinaris Samsudin Geru mengatakan, saat ini kondisi wilayah Provinsi Banten memang sudah mengalami kemarau.
Meski begitu, masih ada hujan yang mengguyur di beberapa daerah dalam beberapa minggu terakhir, meskipun intensitasnya ringan.
Baca juga: Cegah Gagal Panen Dampak El Nino, Pj Bupati Bekasi Sarankan Petani Tanam Palawija
"Namun, secara umum sudah masuk musim kemarau. Sesuai yang diprediksi BMKG, saat ini kondisi El Nino sudah terpantau dalam kondisi lemah dan diprediksi menuju tinggi pada September hingga Oktober," kata dia dalam keterangannya, Jumat (4/7/2023).
Di samping itu, pria yang akrab disapa Apol itu tetap mengingatkan pemerintah daerah agar mengantisipasi kekeringan pada puncak musim kemarau ini.
Sebab, BMKG juga mencatat ada beberapa daerah di Provinsi Banten yang sudah tidak turun hujan.
"Pertama ada beberapa daerah yang sudah berada dalam kategori sangat pendek 1-5 hari tidak turun hujan," kata Apol.
"Ada juga daerah yang sudah masuk kategori kondisi hari tanpa hujan selama 31-60 hari, ini ada di lokasi di Kabupaten Serang seperti Kecamatan Pontang, dan di Kota Tangerang seperti Kecamatan Neglasari," sambung dia.
Baca juga: Soal Kemarau Kering, BMKG Prediksi Curah Hujan Rendah di Wilayah-wilayah Ini
Berdasarkan data BMKG Provinsi Banten, berikut wilayah di Provinsi Banten yang terancam kekeringan:
Kategori Waspada:
1. Kota Cilegon
Kecamatan: Cibeber dan Jombang
2. Kota Tangerang
Kecamatan: Ciledug, Pinang, Karang Tengah
3. Kabupaten Tangerang