Selang beberapa bulan, harga naik mencapai kisaran Rp 800 juta sebelum akhirnya mencapai Rp 1 miliar.
Menurut Dasuki, harga tersebut kurang cocok untuk perumahan yang letaknya berada di depan pabrik, meski tergolong elite.
Selain itu, hanya ada satu jalur utama untuk mengakses perumahan itu, yakni jalur yang selalu dilewati truk bermuatan berat.
"Kalau harga segitu dan gabung dengan rumah elite yang hanya dibatasi tembok sama mereka, itu wajar. Ini enggak. Diduga karena harga cepat naik, banyak unit yang enggak kebeli," jelas Dasuki.
Perumahan elite ini juga pernah direnovasi oleh pengembang setelah tak laku dan dibiarkan terbengkalai selama beberapa tahun.
Baca juga: Ketua RT Sebut Perumahan Elite Terbengkalai di Cakung Dulunya Lapak Penghuni Liar
Namun pascarenovasi, perumahan itu tetap sepi peminat dan gagal terjual. lama, paling enam bulanan," tutur Dasuki.
Setelah satu-satunya penghuni pindah, perumahan itu pun kosong dan dibiarkan terbengkalai hingga enam tahun lamanya.
Baru akhirnya pada 2018, pihak pengembang merenovasi perumahan itu karena hendak memasarkannya kembali.
"Lima tahun lalu, sempat ada renovasi. Cuma enggak total," katanya.
Menurut dia, renovasi hanya dilakukan seadanya dengan memperbaiki dinding-dinding rumah yang retak.
"Enggak perbaikan total, cuma yang retak-retak, dinding, diperbaiki," jelas Dasuki.
Meski telah diperbaiki, perumahan elite tersebut tetap tak laku terjual dan akhirnya dibiarkan kembali terbengkalai.
Baca juga: Ada Perumahan Elite Terbengkalai di Cakung, Sudah Belasan Tahun Tak Dihuni
Banyak YouTuber membuat konten horor di perumahan elite itu sejak kondisinya terbengkalai.
"Selama kosong, (pembuat) konten paling yang pernah berkunjung. Paling banyak pembuat konten mistis," ujar Dasuki.
Memang ada orang-orang tidak dikenal yang melakukan perusakan dengan mencoret-coret tembok dengan cat semprot.
Ada pula yang melakukan penjarahan dengan mencuri material seperti pagar balkon.
Terkait orang-orang yang datang untuk berbuat asusila, atau gelandangan yang menghuni salah satu rumah, sepengetahuan Dasuki tidak ada.
"Karena sampai saat ini bagian keamanan (RT) sering kontrol ke sana. Sekadar lewat sambil ngontrol, sudah," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.