Dihubungi terpisah, Pejabat Humas PN Jakarta Selatan Djuyamto membenarkan adanya gugatan terhadap Rocky Gerung tersebut.
Baca juga: Meski Diteror dan Rumahnya Diintai, Rocky Gerung Mengaku Tak Akan Berhenti Mengkritik
Terkait gugatan ini, Djuyamto bakal menjadi ketua majelis hakim yang akan memeriksa dan mengadili perkara tersebut bersama hakim anggota Elfian dan Anry Widyo Laksono.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menyebut partainya telah memaafkan Rocky Gerung yang diduga melontarkan pernyataan menghina kader PDI-P, Presiden Joko Widodo.
Hasto mengatakan, partainya memberi maaf karena Rocky sudah meminta maaf atas pernyataannya yang menimbulkan kegaduhan itu.
"Ketika Pak Rocky Gerung sudah menyampaikan permohonan maaf, sebagai orang timur kita saling maaf memaafkan," kata Hasto, Sabtu (5/8/2023).
Baca juga: Polda Metro Usut Laporan Rocky Gerung, Pengamat: Utamakan Restorative Justice
Di sisi lain, Hasto meminta agar Rocky bisa bersikap lebih menghargai budaya ketimuran yang melihat sisi baik dari Presiden Jokowi.
"Bahwa sebagai bangsa timur, kita harus menyampaikan hal-hal yang positif, apalagi ini berkaitan dengan sosok Presiden ya, itu merupakan hal baik," imbuh dia.
Berhadapan dengan kasusl tersebut, peneliti ASA Indonesia Institute, Reza Indragiri Amriel,memandang Polda Metro Jaya semestinya mengacu Surat Edaran Kapolri No. SE/6/X/2015.
"Polri seharusnya sudah melakukan serangkaian tindakan preventif agar sebutan "BTP" tidak sampai terlontar," ujar Reza, Jumat (4/8/2023).
Baca juga: Tak Ingin Pembangunan IKN Berlanjut, Rocky Gerung: Lama-lama Gerogoti APBN
Adapun langkah preventif yang dimaksud, di antaranya mempertemukan Rocky Gerung dengan Jokowi ataupun mencari solusi perdamaian antara keduanya.
Menurut Reza, punya banyak kelebihan. Secara umum, restorative justice lebih ekonomis ketimbang litigasi sehingga bisa menekan borosnya biaya penegakan hukum.
Selain itu, korban lebih berpeluang mendapat penggantian atas kerugian yang ia alami. Kemudian, masyarakat merasa ketenangan lebih cepat dan berskala luas.
Sebelumnya, Rocky Gerung, yang juga dikenal sebagai akademikus, menyesal karena kritikannya yang diduga bernada hinaan kepada Presiden Jokowi menimbulkan perselisihan serta pro dan kontra di publik.
Baca juga: Meski Minta Maaf, Rocky Gerung Tetap Tak Merasa Menghina Jokowi
Rocky menyadari bahwa kasus ini akhirnya membuka perselisihan. Perselisihan pun berlanjut dan tanpa arah serta menimbulkan keonaran.
Ia pun meminta maaf atas perselisihan yang terjadi. Namun, Rocky tidak ingin berkomentar lebih lanjut mengenai adanya pihak-pihak yang melaporkannya kepada polisi atas kritik tersebut.