Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Finalis Miss Universe Indonesia Tak Melawan Saat Disuruh Lepas Busana, Mengaku Takut dan Tertekan

Kompas.com - 08/08/2023, 11:06 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu Finalis Miss Universe Indonesia, PJ, mengungkap alasan mengapa dirinya tak memberikan perlawanan saat diminta bugil saat sesi body checking.

PJ mengaku tak berani melawan karena takut sesi itu menjadi salah satu agenda penilaian ajang kontes kecantikan tersebut.

"Kenapa saya tetap nurut-nurut saja (ketika disuruh bugil), karena saya sebagai finalis di sini tuh merasa takut dan tertekan, takutnya (body checking) masuk ke dalam penilaian kalau saya menolak," ujar dia saat jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).

Kendati begitu, PJ mengungkapkan dirinya sempat menolak ketika diinstruksikan untuk membuka pakaian bagian atas.

Baca juga: Finalis Miss Universe Indonesia Dibentak dan Dimarahi karena Menolak Berpose Bugil

Namun, ia lantas dimarahi karena dinilai enggan menuruti perintah.

Melihat respons itu, ia akhirnya pasrah. Ia membuka seluruh pakaiannya secara perlahan dan hanya menyisakan pakaian dalam bagian bawah.

"Jadi dalih body checking baru dilakukan saat itu, ketika saya sudah melepas semua pakaian. Mereka kemudian meminta saya mengangkat satu kaki, lalu mengecek area kaki saya," tutur dia.

PJ juga mengungkapkan para oknum EO tak bertanggung jawab itu menggunakan beberapa modus supaya para finalis menuruti mereka.

Baca juga: Finalis Miss Universe Indonesia Dilecehkan saat Body Checking, Awalnya Disuruh Fitting Gaun

Salah satunya dengan membandingkan kontes kecantikan yang mereka ikuti dengan kompetisi kecantikan internasional.

"Saya kan sempat menutupi area dada dengan tangan, nah itu langsung dibentak dan dimarahi. Mereka bilang, 'Gimana kalau nanti dikirim ke luar negeri, kompetisi luar negeri. Kalau di luar negeri nanti kamu akan telanjang di depan banyak orang, so kamu harus bangga dengan dirimu sendiri, harus embrace yourself'," ungkap dia.

Sementara itu, kuasa hukum korban, Mellisa Anggraini menyebut kejadian pelecehan itu terjadi pada 1 Agustus 2023.

Baca juga: Disuruh Bugil di Depan Banyak Orang, Finalis Miss Universe Indonesia: Ada Cowoknya

Meliisa mengatakan, agenda body checking tidak ada dalam susunan acara. Provincial Director (PD) bahkan tidak mengetahui adanya agenda itu.

Peristiwa pelecehan ini juga telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Laporan PJ dimasukkan ke dalam laporan yang sama dengan korban lainnya berinisial N.

Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/B/4598/VII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tertanggal 7 Agustus 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com