DEPOK, KOMPAS.com - Musyawarah Cabang (Muscab) organisasi masyarakat Pemuda Pancasila (PP) Kota Depok pada Senin (7/8/2022) malam berujung ricuh.
Muscab ini digelar di salah satu hotel di Jalan Margonda Raya, Depok.
Ketua Badan Kesehatan dan Penanggulangan Bencana MPC PP Kota Depok (Demisioner) Dave mengonfirmasi muscab berujung ricuh karena ada massa yang berasal dari luar ormas tersebut.
"Itu karena ada kelompok di luar PP," ungkapnya melalui sambungan telepon, Selasa (8/8/2023).
Ia membenarkan bahwa massa yang berasal dari luar PP merupakan orang bawaan salah satu calon ketua PP Kota Depok.
Baca juga: Muscab PP Kota Depok Ricuh
Dave menyebutkan, kericuhan terjadi saat palu sidang muscab dibawa oleh massa pendukung salah satu calon ke luar ruangan.
Kericuhan itu tepatnya terjadi muscab masih berlangsung atau pada Senin malam.
"Peserta yang walk out diteriaki oleh pimpinan sidang karena membawa palu sidang," tutur Dave.
Menurut dia, emosi massa pendukung calon-calon lainnya lalu terpancing dengan tindakan massa pendukung lawannya itu.
Massa baru dapat dikendalikan setelah polisi turun tangan.
"Tidak hanya pihak kepolisian, memang yang paling signifikan terihat di lapangan adalah tim Presisi (Polres Metro Depok), juga pengurus (PP) yang memang aktif (mengendalikan massa agar tidak ricuh)," urai Dave.
Baca juga: Sindir Pemkot Depok yang Naikkan Tarif Puskesmas, PSI: Mending Jadikan Swasta Saja
Kepala Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Depok AKP Winam Agus sebelumnya mengungkapkan, awalnya Muscab yang mengagendakan pemilihan ketua PP Kota Depok itu berjalan lancar.
Muscab PP Kota Depok itu sendiri digelar di salah satu hotel di Jalan Margonda Raya.
"Acaranya itu kemarin, dari pagi sampai malam. Muscab PP Depok itu agendanya pemilihan ketua baru," ujar Winam saat dihubungi, Selasa.
Dalam Muscab itu, ada tiga kandidat ketua PP Depok. Ketiganya, yakni Tri Sutrisno, Pedro, dan Rudi Samin.
Ketika acara memasuki malam hari, situasi Muscab memanas.
Salah seorang kandidat mengerahkan massa untuk mengacaukan jalannya Muscab. Massa diduga bukan merupakan anggota PP Kota Depok.
Baca juga: Pemkot Bekasi Dianggap Inkonsisten, Gelar Senam di Stadion Patriot padahal Sebelumnya Larang PKS
Winam melanjutkan, salah seorang di antara massa itu membawa palu sidang sehingga acara Muscab tidak bisa dilanjutkan ke keputusan pemilihan.
"Sekitar jam 20.30 WIB, (salah seorang kandidat) itu mengundurkan diri dari ruangan. Terus, dia mengajak massanya untuk keluar dari lokasi Muscab," ucap Winam.
"Namun, ada peserta yang keluar itu membawa ketok palu untuk mengesahkan (pemilihan ketua PP Depok)," lanjut dia.
Hal inilah yang memicu kemarahan massa dari kandidat lainnya.
Aksi dorong-dorongan pun tidak terhindarkan, baik di dalam ruang acara hingga di luar.
Aparat dari Polres Depok kemudian datang dan menghentikan kericuhan.
"Suasana sempat panas. Namun, kami imbau hati dan kepala harus dingin. Jangan sampai ada gesekan antar mereka," ujar Winam.
Muscab pun kembali berlangsung dan berujung pada keputusan memilih Pedro menjadi ketua PP Kota Depok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.