Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Berharap Banyak atas Kabel Semrawut di Binus Sayhdan, Pejalan Kaki: Ditata Semampunya Saja Dulu...

Kompas.com - 09/08/2023, 22:26 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga tidak berharap banyak terhadap penanganan kabel semrawut khususnya yang ada di Jalan Kyai H Syahdan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Seperti yang dirasakan Andri (21), mahasiswa Universitas Binus ini meminta kabel-kabel ini setidaknya dirapikan oleh pemerintah. 

"Ya ditata semampunya saja dulu. Kalau berharap menuju kota tanpa tiang dan kabel kok kayaknya masih terlalu jauh. Kayak di Jalan Palmerah Utara itu kan sudah mulai ditata. Kabel-kabelnya disatuin. Lumayanlah," ujar Andri kepada Kompas.com di dekat Kampus Binus Syahdan, Rabu (9/8/2023).

Andri mengatakan awalnya dia memang hanya terganggu secara visual atas kabel-kabel kusut itu.

Baca juga: PLN Tegaskan Kabel Semrawut di Sekitar Kampus Binus Syahdan Bukan Miliknya

Namun, pasca beredarnya berita akhir-akhir ini terkait seorang pengemudi ojek online yang kecelakaan akibat untaian kabel kusut itu, Andri khawatir timbul kejadian serupa.

"Awalnya sih cuma mengganggu pemandangan saja. Tapi karena ada kasus yang sampai memakan korban, jadi meresahkan," tutur dia.

Ketika ditanya harapan soal pembenahan kabel-kabel ini, Andri mengaku tidak berekspektasi tinggi lantaran melihat kesemrawutan kabel dekat tempat kost-nya itu.

Keluhan serupa juga disampaikan seorang penjaga warung bernama Suwi (52) yang tinggal di gang kecil dekat Jalan Kyai Syahdan.

"Itu kabel listriknya pada turun, di pinggir jalan, takut kejengkang kalau jalan," ujar Suwi.

Baca juga: Melihat Jeratan Kabel Kusut di Wilayah Binus Syahdan

Untuk itu Suwi berharap agar kabel-kabel semrawut, khususnya yang ada di jalan besar bisa ditata agar tidak menggantung dan membuat khawatir.

"Kebanyakan di jalanan sana berantakan, apalagi kalau hujan takut kena air hujan kabel yang terbuka itu. Ya iya (dirapikan)," tandas wanita paruh baya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com