Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sempat dengar Teriakan Diduga Sopir Taksi "Online" dari Dalam Mobil

Kompas.com - 16/08/2023, 17:28 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jasad seorang pria berinisial MSD (53) ditemukan di Kompleks Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023) dini hari.

MSD diduga dibunuh dan jasadnya langsung dibuang di pinggir Jalan Rambutan.

Warga berinisial H mengaku sempat mendengar suara teriakan pada detik-detik sebelum pria berprofesi sopir taksi online itu kehilangan nyawanya.

Baca juga: Warga Duga Korban Pembunuhan di Pasar Minggu adalah Sopir Taksi Online

MSD sempat berteriak ketika pelaku pembunuhan hendak mengeksekusinya di dalam mobil.

"Saya dengar suara teriak-teriak, 'Woah, woah, gubrak, gubrak, gubrak'," ujar H saat ditemui di lokasi, Selasa.

Penasaran dengan suara itu, H kemudian mengintip dari jendela rumahnya.

Ia melihat sebuah mobil Toyota Veloz berpelat B 2166 KIL terparkir di pinggir jalan depan rumahnya.

"Saya kemudian menyalakan lampu rumah. Rupanya dia (pelaku) kaget. Habis itu dia tancap gas," kata H.

Saat itu, sudah tidak ada suara yang terdengar dari korban. H menduga korban sudah tewas.

Baca juga: Bercak Darah Masih Tersisa di Lokasi Penemuan Mayat Korban Pembunuhan di Pasar Minggu

"Korbannya sopir taksi online. Dia kelihatannya dihabisi dari belakang. Soalnya pas sudah enggak ada suara, dia langsung diturunkan dari mobil," ungkap H.

"Pelaku lalu tancap gas setelah menurunkan korban di pinggir jalan. Setelah itu ia memutarbalikan mobil itu ke arah Jalan Ragunan," lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Pasar Minggu Kompol Rusit Malaka mengatakan, polisi menerima laporan soal ditemukannya jasad laki-laki.

"Mulanya Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Pasar Minggu mendapat laporan dari warga soal ditemukannya seorang laki-laki tergeletak dengan kondisi luka berdarah di pinggir jalan," ujar Rusit saat dikonfirmasi.

Korban yang saat itu berlumuran darah ditemukan mengenakan kaus merah dan celana panjang berwarna coklat.

Baca juga: Pria Tewas yang Dibuang dari Mobil di Pasar Minggu Diduga Korban Pembunuhan

Selain itu, didapati sejumlah luka luar di tubuh korban, yakni luka memar di bagian punggung serta luka di bagian dada kanan dan kening sebelah kiri.

"Ditemukan pula dompet berwarna hitam yang berisi KTP, SIM B11 umum, BPJS, dan uang sebesar Rp 222.000," ungkap Rusit.

Jasad MSD mulanya ditemukan oleh warga sekitar berinisial HS. Ia melihat jasad MSD dibuang oleh seseorang dari dalam mobil.

"Saksi (HS) melihat seorang sopir turun dari mobil, lalu dia seperti membuang sesuatu di pinggir jalan. selanjutnya mobil langsung kabur ke Jalan Raya Ragunan," tutur Rusit.

"Setelah sopir kabur, saksi kemudian mendekati dan mengecek sesuatu yang dibuang. Saksi lalu kaget karena melihat seseorang yang sudah tergeletak," sambung dia.

Kini, jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk dilakukan visum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com