Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya soal Asmara, Ini Pemicu Lain Penganiayaan Remaja di Lenteng Agung

Kompas.com - 21/08/2023, 18:51 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak hanya persoalan asmara yang memicu remaja berinisial MFA (14) menganiaya FSD (16) di bilangan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan, korban diduga turut menebar ancaman kepada terduga pelaku.

FSD disebut "menantang" MFA via pesan singkat WhatsApp.

"Terlapor (MFA) merasa tidak terima atas pesan yang diberikan korban. Dimana korban dituduh telah memberikan ancaman kepadanya," kata Yossi di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023).

"Intinya korban disebut mengatakan hal yang tidak menyenangkan, menantang si terlapor gitu lah," lanjut dia.

Baca juga: Fakta Penganiayaan Remaja di Lenteng Agung, Diduga karena Motif Asmara Mirip Kasus Mario Dandy

Walau demikian, Yossi belum memastikan apakah ancaman itu benar atau tidak.

Penyidik kepolisian masih mendalami soal kemungkinan tersebut dari sejumlah saksi.

Selain itu, korban juga telah menepis tuduhan yang dilontarkan terduga pelaku.

Menurut pengakuan korban, ia tak pernah mengirimkan pesan seperti itu kepada MFA.

"Ketika kami lakukan pemeriksaan, korban menyangkal tuduhan itu. Dia tak merasa berbuat atau mengirimkan pesan yang dimaksud," tutur Yossi.

"Jadi kami masih terus melakukan pemeriksaan sejak pagi hingga siang tadi kepada para saksi," sambung dia.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Remaja di Lenteng Agung karena Masalah Asmara

Sebagai informasi, penganiayaan yang dilakukan MFA kepada korban disinyalir bermula dari hubungan asmara.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua RW 03 Kelurahan Lenteng Agung, Haswin Anwar, ketika ditemui pada Minggu (20/8/2023).

"Berdasarkan pengakuan mereka ketika saya tanya, perselisihan disebabkan karena asmara," ungkap dia di kediaman pribadinya.

Namun, Haswin enggan menjelaskan lebih lanjut perihal "wanita" yang disinyalir menjadi pemantik MFA untuk menganiaya FSD.

Ia hanya bisa membenarkan bahwa korban mengalami beberapa kekerasan seperti yang tergambar dalam rekaman CCTV.

Korban dicekik dan diinjak oleh terduga pelaku di Jalan Lontar pada Sabtu (19/8/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.

Baca juga: Korban yang Lehernya Dicekik dan Diinjak di Lenteng Agung Laporkan 1 Remaja Lain ke Polisi

Rekaman CCTV berisi video penganiayaan MFA terhadap FSD beredar luas di berbagai grup WhatsApp.

Dalam video berdurasi 40 detik terlihat seorang remaja dianiaya di gang sempit.

Mulanya dua terduga pelaku melintas di gang dengan mengendarai motor secara berboncengan.

Kemudian FSD mengikuti terduga pelaku tepat di belakangnya menggunakan motor berjenis matik.

Sesampainya di depan rumah salah satu warga, terduga pelaku menghentikan laju kendaraannya.

MFA yang memiliki perawakan tinggi besar lalu menghampiri korban yang tengah memarkirkan motornya.

Namun, tanpa basa-basi terduga pelaku yang mengenakan kaos hitam langsung mencekik korban.

FSD yang mengenakan kaos berwarna hijau lalu dibanting ke tanah hingga tersungkur.

Setelah itu, korban dicekik selama beberapa saat ketika terlentang di atas tanah.

Tak berhenti sampai di situ, MFA kemudian menginjak batang leher korban menggunakan kaki kanannya.

Baca juga: Mirip Kasus Mario Dandy, Remaja di Lenteng Agung Cekik dan Injak Leher Tetangga karena Masalah Asmara

Selain itu, dalam rekaman CCTV itu juga terdengar percakapan antara terduga pelaku dan korban.

"Ampun enggak lu?" kata MFA yang mencekik korban di tanah.

Korban yang menahan sakit kemudian bertanya, "Lu siapa dulu ini bang, gua enggak kenal lu."

Terduga pelaku yang kesal lalu menginjak leher korban.

"Enggak kenal, enggak kenal. An**ng, jangan tengil lu kalau di WA," ujar MFA.

Korban yang berusaha mengelak lalu menjawab, "Gue kagak kenal sama lu bang."

"Enggak kenal lu, nge**** lu. Udah bangun lu, lu kalau di WA jangan tengil," timpal terduga pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com