BOGOR, KOMPAS.com - Era kepemimpinan Bima Arya Sugiarto dan Dedie Rachim sebagai Wali Kota Bogor dan Wakil Wali Kota Bogor periode 2019-2024 bakal segera berakhir.
Keduanya akan melepas jabatan sebagai pemimpin daerah pada akhir Desember 2023 nanti.
Bima Arya Sugiarto-Dedie Rachim dilantik pada 20 April 2019. Dalam memimpin Kota Hujan, keduanya mengusung slogan "Bogor Berlari", yang fokus membenahi masalah transportasi hingga infrastruktur.
Bima menyampaikan, banyak kesan yang tidak akan dilupakannya ketika nanti ia harus melepas jabatannya sebagai kepala daerah.
Baca juga: Bima Arya Undang Para Pakar Lingkungan, Bahas Buruknya Kualitas Udara di Jabodetabek
Salah satunya, yaitu momen saat dirinya bersama warga berkumpul merayakan pesta rakyat dalam memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI.
Sebab, kata Bima, dalam momen itu ada perlombaan gebuk bantal yang menjadi favoritnya.
Bima juga menjadi juara bertahan dalam lomba gebuk bantal selama pesta rakyat digelar.
"Tentunya lomba yang berkesan itu gebuk bantal, karena saya ingin tahu nyali dari warga," ucap Bima, Senin (21/8/2023).
"Saya tahu warga enggak enak, tetapi di sisi lain mereka pasti memanfaatkan momentum kapan lagi bisa mukulin wali kota pakai bantal," tambahnya.
Baca juga: Bima Arya Copot 8 Kepala Sekolah SMP Negeri Buntut Masalah PPDB Kota Bogor
Bima mengaku punya perasaan sedih saat mengikuti pesta rakyat yang digelar tahun ini. Sebab, itu menjadi pesta rakyat terakhirnya bersama warga sebagai Wali Kota Bogor.
"Bercampur-campur lah antara selalu bahagia di tengah warga. Tetapi kalau ingat tahun depan, sudah tidak ada lagi keberanian ini, ya sedih juga," tutur Bima.
"Tapi mungkin, tahun depan saya hadir sebagai warga juga enggak apa-apa," katanya.
Bima berharap, tradisi pesta rakyat tersebut bisa terus dijalankan oleh siapapun wali kotanya.
Ia pun berpesan, pesta rakyat ini bukan soal kemewahan, namun kebersamaan yang harus terus dijaga.
"Karena pemimpin harus merakyat, pemimpin harus dekat dengan warganya. Karena pemimpin harus ada di tengah-tengah warganya. Karena pemimpin harus ada, suka dan duka bersama warganya," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.