Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maraknya Peredaran Senjata Api Ilegal di "Marketplace" dan Potensi Aksi Koboi di Tengah Masyarakat

Kompas.com - 22/08/2023, 12:10 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mewaspadai potensi aksi koboi di tengah masyarakat, buntut dari maraknya peredaran senjata api ilegal.

Seperti diketahui, Polda Metro Jaya bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) membongkar peredaran senjata api ilegal yang dilakukan oleh oknum yang mengaku anggota TNI.

Peredaran senjata ilegal ini merupakan buntut dari penangkapan terduga teroris yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 di Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga: Peredaran Senjata Api Ilegal Merajalela, Kapolda Metro Peringatkan Masyarakat Waspada Aksi Koboi

Tiga orang anggota Polri ikut diringkus lantaran diduga terlibat jual senjata ke terduga teroris. Belakangan, mereka dinyatakan tidak terlibat dalam aktivitas terorisme.

Ancam masyarakat

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Karyoto mengatakan, akan sangat berbahaya apabila senjata api beredar luas di masyarakat.

"Nanti sebagai contoh, orang emosi sedikit, kalau dia bawa senpi setidaknya menodongkan. (Lalu) dia lalai (bisa) menembakkan, pasti ada korban jiwa," ujar Karyoto, Senin (21/8/2023).

Ia mengimbau, apabila masyarakat melihat pengguna senjata api yang bergaya koboi, dapat membantu polisi dengan merekam video.

Baca juga: Terbongkarnya Jaringan Penjual Senpi Ilegal, Catut Nama TNI AD Pakai Dokumen Palsu...

"Kami mengimbau bila mengetahui ada orang yang bergaya-gaya koboi jalanan, masyarakat banyak sekali membantu dengan memvideokan, meng-capture muka ini sangat penting," terang Karyoto.

"Sangat penting sekali karena sekarang teknologi sudah digital, jadi dalam waktu 24 jam bisa ditangkap," tambah dia.

Marak di e-commerce

Hengky sebelumnya mengungkapkan, aktivitas jual-beli senjata api ilegal banyak ditemukan di layanan situs jual-beli pasar daring atau e-commerce.

Temuan itu didapat setelah kepolisian menangkap para pemasok senjata api ilegal yang bisa mengubah senjata jenis air gun menjadi senpi.

Baca juga: Polisi Amankan 10 Orang Tersangka Kasus Senpi Ilegal, Salah Satunya Residivis

"Jual beli sekarang sudah melalui platform e-commerce, apakah itu Tokopedia atau Shopee. Seolah-olah penjual ini menjual barang-barang airsoft gun atau senjata airsoft gun," ujar Hengki.

Pada kenyataannya, ujar Hengki, toko daring itu bukan hanya menjual airsoft gun, tetapi air gun dan senjata pabrikan.

Hengki menuturkan, penjualan di pasar daring dilakukan agar penyuplai dan pembeli tidak saling bertemu. Penjualannya pun dilakukan hati-hati.

Menurut Hengki, penyuplai akan secara rutin mengganti nama pengguna di pasar daring agar sulit diidentifikasi.

Baca juga: Kapolda Metro Sebut Tak Ada Keterlibatan Anggota TNI dalam Penjualan Senpi Ilegal Berdokumen Palsu

Halaman:


Terkini Lainnya

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com