JAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Indonesia Altafasalya Ardnika Basya (23), baru meniatkan membunuh adik tingkatnya, MNZ (19), di hari pembunuhan pada Rabu (2/8/2023).
Meski begitu, menurut Wakasat Reskrim Porestro Depok AKP Nirwan Pohan, Altaf sudah menyimpan pisau yang ia gunakan untuk membunuh korban di jok motornya beberapa hari sebelum pembunuhan.
Hal itu tampak dalam salah satu reka adegan saat tersangka mengeluarkan pisau dari jok motor yang diparkir di depan rumah kos korban.
"Pengakuan tersangka senjata itu memang sudah disimpan sebelumnya di jok motor itu dari beberapa hari sebelumnya," ujar Nirwan saat rekonstruksi di tempat kejadian perkara, Selasa (22/8/2023).
Dengan pisau tersebut, tersangka menusuk korban Muhammad Naufal Zidan (19) sebanyak 30 kali tusukan, di dalam kamar kos korban.
Baca juga: Usai Bunuh Juniornya, Mahasiswa UI Ambil Laptop Korban dan Menangis Depan Mayat
Ini tampak dalam salah satu reka adegan yang dilakukan oleh tersangka saat rekonstruksi berlangsung.
"Kalau pengakuan (Altaf), dia baru meniatkan pembunuhan di hari kejadian tersebut," ungkap Nirwan.
Nirwan menyebut, dari reka adegan yang dilakukan, tersangka Altaf dapat dikenakan Pasal 340 KUHP terkait pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.
"Iya masuk (Pasal 340) dari adegan-adegan yang dilakukan oleh pelaku pada korban kita meyakini bahwa Pasal 340 ini masuk," kata Nirwan usai rekonstruksi.
Unsur perencanaan ini, kata Nirwan, tampak saat tersangka kembali ke sepeda motornya, lalu mengambil pisau dari jok motor untuk menusuk korban.
Saat rekonstruksi berlangsung, terdapat adegan saat tersangka menangis setelah mengambil barang-barang korban.
Baca juga: Mahasiswa UI yang Bunuh Juniornya Sudah Simpan Pisau di Jok Motor sejak Jauh Hari
Peristiwa itu terlihat dalam adegan ke-28 dan ke-29 dalam rekonstruksi ini.
Adegan itu menunjukkan tersangka duduk di depan mayat Zidan yang sudah tergeletak di lantai kamar.
Sebelum korban tewas, tersangka menusuk korban 30 kali menggunakan pisau yang sudah dipersiapkan sebelumnya di jok motor pelaku.
Tersangka mengaku tega menghabisi nyawa adik tingkatnya di Fakultas Ilmu Budaya UI itu karena iri dengan kesuksesan korban.