Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditabrak Mobil Saat Bersepeda, Kanit PPA Polres Tangsel Sempat Koma karena Pendarahan Otak

Kompas.com - 28/08/2023, 12:28 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polres Tangerang Selatan Ipda Siswanto mengalami koma usai kecelakaan saat bersepeda pada 19 Agustus 2023.

Siswanto ditabrak mobil saat bersepeda dari arah Pondok Jagung menuju Sport Center Alam Sutera melalui Jalan Sutra Boulevard.

Siswanto sempat dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia, Sabtu (26/8/2023).

Ayah mertua almarhum Siswanto, Suyadi Putra, menjelaskan proses perawatan menantunya saat terjadi kecelakaan hingga meninggal dunia.

Baca juga: Ayah Mertua Kenang Sosok Kanit PPA Polres Tangsel yang Meninggal karena Kecelakaan: Gemar Bersepeda dan Peduli Keluarga

Awalnya, Suyadi dikabarkan oleh anak Siswanto bahwa ayahnya mengalami kecelakaan.

Setelah Suyadi mendapatkan info tersebut, ia menghubungi istri Siswanto. Siswanto saat itu dibawa ke RS EMC Tangerang.

"Saya tanya gimana kondisinya, dia bilang 'bapak segera ke sini saya sedang di RS EMC'. Ya saya merapat ke RS akhirnya," kata Suyadi ketika ditemui di rumah duka, Minggu (27/8/2023).

Setelah sampai di RS EMC, Suyadi melihat banyak anggota polisi yang ada di rumah sakit tersebut.

Setelah itu, ia bergegas menanyakan keadaan menantunya. Ia bertanya kepada anaknya yang menjawab Siswanto sedang proses rontgen.

Ia lekas menunggu hingga menantunya keluar dari ruang rontgen.

Baca juga: Tertabrak Saat Bersepeda, Kanit PPA Polres Tangsel Meninggal Setelah Sepekan Dirawat

Setelah melihat hasilnya, Suyadi cukup kaget dengan luka yang dialami Siswanto. Ternyata ia baru mengetahui kalau menantunya ditabrak oleh mobil.

"Saya tanya apa yang luka. Cukup mengejutkan juga kalau jatuh dari sepeda kok sampai kayak gini, rupanya itu bukan jatuh dari sepeda tapi ditabrak mobil," kata Suyadi.

Suyadi menjabarkan luka-luka yang dialami Siswanto dari hasil rontgen.

"Salah satunya tulang kering patah dua, terus pundak sebelah kiri tulang iga patah depan belakang. Nah itu hasil rontgen ya," kata dia.

Setelah itu, Siswanto harus diperiksa kembali melalui CT scan. Dan hasilnya, menantu Suyadi mengalami pendarahan di otaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video ART di Tangerang Lompat dari Lantai 4 Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Viral Video ART di Tangerang Lompat dari Lantai 4 Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Megapolitan
Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Megapolitan
Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Megapolitan
Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Megapolitan
Hotman Paris Sebut Teman Vina yang Diduga Kesurupan Tak Boleh Jadi Saksi

Hotman Paris Sebut Teman Vina yang Diduga Kesurupan Tak Boleh Jadi Saksi

Megapolitan
PDI-P Bogor Tunggu Hasil Survei Internal untuk Usung Calon Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bogor Tunggu Hasil Survei Internal untuk Usung Calon Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
PKS Diperkirakan Bakal Buat Syarat Khusus jika Putuskan Usung Anies di Pilkada Jakarta

PKS Diperkirakan Bakal Buat Syarat Khusus jika Putuskan Usung Anies di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Hotman Paris: Kami Ragu Pegi Pembunuh Vina, tapi Tak Bilang 100 Persen Bukan Pelaku

Hotman Paris: Kami Ragu Pegi Pembunuh Vina, tapi Tak Bilang 100 Persen Bukan Pelaku

Megapolitan
Warga Kampung Bayam Mediasi dengan Jakpro di Kantor Komnas HAM Hari ini

Warga Kampung Bayam Mediasi dengan Jakpro di Kantor Komnas HAM Hari ini

Megapolitan
Terciduk Saat Razia, Jukir Liar Lansia: Di Rumah Cuma Bengong, Enggak Ada Kerjaan

Terciduk Saat Razia, Jukir Liar Lansia: Di Rumah Cuma Bengong, Enggak Ada Kerjaan

Megapolitan
Pria di Bogor Cabuli 11 Anak dengan Modus Penyewaan Sepeda, KPAI : Situasi Telah Dipelajari Pelaku Buat Beraksi

Pria di Bogor Cabuli 11 Anak dengan Modus Penyewaan Sepeda, KPAI : Situasi Telah Dipelajari Pelaku Buat Beraksi

Megapolitan
Siswi SLB yang Diperkosa Teman Sekelas di Kalideres Jalani Visum

Siswi SLB yang Diperkosa Teman Sekelas di Kalideres Jalani Visum

Megapolitan
Jadwal dan Alur Pra-PPDB SMPN Tangerang Selatan 2024

Jadwal dan Alur Pra-PPDB SMPN Tangerang Selatan 2024

Megapolitan
Golkar Beri Sinyal Kuat Gabung Koalisi Bogor Maju untuk Ikut Usung Dedie Rachim pada Pilkada

Golkar Beri Sinyal Kuat Gabung Koalisi Bogor Maju untuk Ikut Usung Dedie Rachim pada Pilkada

Megapolitan
Wacana Pemprov DKI soal Rusun Baru untuk Warga Kampung Susun Bayam...

Wacana Pemprov DKI soal Rusun Baru untuk Warga Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com