Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Mertua Kenang Sosok Kanit PPA Polres Tangsel yang Meninggal karena Kecelakaan: Gemar Bersepeda dan Peduli Keluarga

Kompas.com - 28/08/2023, 06:13 WIB
Rizky Syahrial,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keadaan haru masih menyelimuti keluarga Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak, Polres Tangerang Selatan Ipda Siswanto, yang meninggal dunia setelah kecelakaan saat bersepeda.

Ipda Siswanto tertabrak mobil saat mengayuh sepedanya pada Sabtu (19/8/2023) pukul 08.50 WIB.

Kecelakaan itu bermula ketika Siswanto bersepeda menggunakan road bike dari arah Pondok Jagung menuju Sport Center Alam Sutera, melalui Jalan Sutra Boulevard.

Pada waktu bersamaan, mobil yang dikemudikan perempuan berinisial I melintas dari arah berlawanan, lalu menabrak Siswanto.

I diduga kurang berhati-hati saat hendak menyalip kendaraan di depannya.

Siswanto pun meninggal dunia sepekan setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Baca juga: Tertabrak Saat Bersepeda, Kanit PPA Polres Tangsel Meninggal Setelah Sepekan Dirawat

Ayah Mertua Siswanto, Suyadi Putra, sangat merasa kehilangan sosok menantunya itu.

Suyadi menilai Siswanto sebagai sosok yang baik dan perhatian dengan keluarganya.

Suyadi juga menilai Siswanto adalah seorang yang hobi bersepeda selama hidupnya.

Sepeda, keluarga, dan dinas di kepolisian tak pernah ditinggalkan oleh Siswanto yang sudah menjadi menantunya selama 15 tahun terakhir.

"Di mata saya selama hampir 15 tahun menjadi menantu, dia orangnya peduli sama keluarga," kata Suyadi saat ditemui di rumah duka, Minggu (27/8/2023) malam.

Baca juga: Penjambret di Sudirman Kena Karma Usai Rampas Ponsel WN Jepang: Tabrak Separator Sepeda sampai Alami Patah Tulang

Suyadi sedikit bercerita tentang hobi bersepeda Siswanto.

Almarhum diketahui tak pernah lepas dari kegiatan bersepedanya.

Saat libur keluarga, Siswanto kerap membawa sepeda kesayangannya untuk menghabiskan waktu.

Salah satunya, Almarhum sering sekali bersepeda di kawasan Puncak, Jawa Barat tepatnya di kawasan Gunung Mas.

"Memang menantu saya hobinya ini sepeda. Bersepeda itu sudah menjadi kegiatan sehari-harinya selain kegiatan dinas dia. Saya tahu persis dia," tambah Suyadi.

Dari hobinya itu, Suyadi juga mengetahui persis bahwa almarhum menantunya memiliki empat sepeda kesayangan.

"Ada empat di rumah. Di atas ya ditaruhnya. Hobinya selalu ganti-ganti sepeda," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com