Stigma terhadap anak yang berkonflik dengan hukum masih kuat di tengah masyarakat. Anggapan ini akan semakin buruk jika anak terlibat kasus asusila.
Baca juga: Trauma dengan Mario Dandy, AG: Dengar Namanya Saja Langsung Deg-degan
Kondisi ini disebut berpotensi membuat anak kembali terlibat dalam tindk kejahatan. Mereka sejatinya membutuhkan perhatian dan dukungan dari keluarga hingga lingkungan.
Menurut Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Bandung Dasep Ratna Budi, masyarakat masih sulit menerima kembali anak yang berkonflik dengan hukum meski telah melalui masa pembinaan.
"Walau tak menghitung secara pasti, pengalaman para pembimbing kemasyarakatan menunjukkan kecenderungan ini," ungkap Dasep dikutip dari Harian Kompas, Senin (28/8/2023).
Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Sulistyowati Irianto, menilai seharusnya pemenjaraan anak menjadi tindakan paling akhir.
Baca juga: Sudah Mendekam di LPKA Selama 2 Bulan, AG Mengaku Ikut Kegiatan Band
Menurut dia, jika ada ruang pembebasan seharusnya dilakukan. Penggunaan nama lembaga pembinaan dinilai hanyalah eufemisme. Namun, kenyataannya tetap penjara.
"Jadi anak-anak yang sudah dimasukkan ke situ, sudah dimasukkan di tempat tiada harapan. Menempatkan mereka sebagai orang yang paling buruk," kata Sulistyowati.
Seperti diketahui, AG telah menjalani proses hukum sejak Februari 2023 hingga akhirnya ia divonis bersalah oleh Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Hakim memvonis AG dengan hukuman penjara 3,5 tahun karena terbukti ikut melakukan penganiayaan berat dengan perencanaan terlebih dahulu terhadap D.
Baca juga: Di Balik Diamnya AG Selama Proses Hukum, Takut dengan Kejamnya Warganet
Putusan ini kemudian diperkuat oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Kini, sekitar enam bulan menjalani proses hukum, AG sudah ditempatkan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tangerang Selatan.
Kondisi psikologisnya sudah membaik meski luka masih ada. Ia menganggap segala proses hukum yang dialami menjadi pembelajaran berarti bagi hidupnya untuk masa depan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Harian Kompas edisi Senin, 28 Agustus 2023 dengan judul Masa Depan Anak Terpidana Terjerat Stigma.
(Penulis : M Chaerul Halim | Editor : Ihsanuddin, Larissa Huda)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.