JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal dibuat terkejut dengan kondisi salah satu rumahnya yang berada di Kemang, Jakarta Selatan.
Pasalnya, rumah yang ia sewakan itu dalam kondisi tidak terawat dan diduga disewa oleh sindikat penipuan online internasional.
Dino mengatakan, kondisi mengejutkan soal rumah yang disewakannya terungkap ketika ia menerima bon tagihan pembayaran listrik beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kondisi Rumah Dino Patti Djalal Usai Disewa Sindikat Penipuan Online, Kosong dan Banyak Peredam
Dirinya merasa heran karena dikirimkan surat itu oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Padahal ada penyewa yang tengah menempati rumah tersebut.
"Awalnya staf saya bilang rumah itu sudah lama enggak dibayar listriknya. Saya akhirnya minta dia untuk mengecek langsung ke lokasi," kata Dino saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/8/2023).
"Setelah dicek, ternyata tampak depan rumah sudah terbengkalai. Banyak dedaunan yang gugur dan rumahnya kelihatan sepi," lanjut dia.
Tahu ada yang tidak beres, Dino lantas mengecek keadaan rumahnya secara langsung dan menemukan rumahnya telah ditinggal oleh penyewa.
Dino mengatakan, rumah yang disewakan itu dipasangi banyak busa peredam di beberapa bagian.
"Pas masuk, saya kaget rumahnya sudah kosong melompong dan ditinggal dalam keadaan tak terawat atau rusak," ungkap Dino.
"Kemudian, yang lebih anehnya lagi, semua jendela ditutup sama busa kedap suara. Tak hanya jendela, beberapa sudut lain juga ditutup dengan benda serupa," sambung dia.
Dino menduga, keberadaan busa kedap suara ini bertujuan agar aktivitas di dalam rumah tidak terdengar sampai ke luar rumah.
Kemudian ia menemukan sejumlah barang dengan label berbahasa China, yakni rokok dan obat-obatan.
Barang-barang ini diduga milik para penipu yang sehari-hari beraktivitas di sana.
Dengan banyaknya keanehan di dalam rumah, Dino merasa orang yang menyewa menggunakan rumahnya untuk hal yang tidak benar.
Dino mengungkapkan, orang yang menerima kunci saat akad peminjaman rumahnya adalah seorang Warga Negara Indonesia (WNI).
Baca juga: Rumahnya Disewa WNA Sindikat Penipuan Online, Dino Patti Djalal: Mereka Pakai WNI untuk Akad Pinjam
Namun, dia menduga WNI itu hanya orang suruhan dan bukan penyewa asli.
"Saya bertemu dengan penyewanya langsung, dia WNI. Tapi, saya pikir dia cuma orang bayaran. Hanya untuk menyewa rumah saya," kata Dino.
Dugaan orang bayaran, kata Dino, terkuak dari identitas yang digunakan untuk peminjaman. WNI itu disinyalir menggunakan KTP palsu untuk menyewa rumahnya.
"KTP orang yang menyewa rumah saya diawali diduga palsu. Para WNA itu hanya memanfaatkan dia," ungkap Dino.
Adapun rumah sewa milik Dino diduga dipakai Warga Negara Asing (WNA) yang tergabung dalam sindikat penipuan online.
WNA yang diduga menempati rumah Dino disebut berjumlah puluhan orang karena ditemukan puluhan kasur yang jumlahnya menyentuh angka 30 buah.
"Iya, mereka jumlahnya 30 orang. Saya tahunya dari mana, dari jumlah kasur yang ada. Namun, mereka memang enggak pernah keluar rumah," tutur dia.
Baca juga: Rumahnya Diduga Dipakai Sindikat Penipuan Online, Dino Patti Djalal Lapor Polisi
Dino melaporkan adanya dugaan sindikat penipuan online yang menyalahgunakan rumahnya.
Ia membuat laporan itu ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu (26/8/2023).
"Saya sudah membuat laporan ke Polres Jaksel dua hari lalu," jelasnya.
Setelah membuat laporan, kata Dino, petugas kepolisian langsung mengecek tempat kejadian perkara (TKP).
Jajaran petugas yang diketahui berasal dari Polsek Mampang itu menyambangi TKP untuk memeriksa keadaan rumah yang dimilikinya di daerah Kemang, Jakarta Selatan, secara langsung.
"Sudah, (polisi) sudah cek ke TKP. Ada beberapa orang yang datang dan ambil foto. Kapolresnya juga sigap, langsung kirim orang saat itu," ungkap dia.
Sementara itu, Kapolsek Mampang Kompol David Y. Kanitero membenarkan adanya pengecekan TKP yang dilakukan oleh jajarannya.
David mengatakan, aparat mengecek lokasi sekitar pukul 18.30 WIB.
"Piket fungsi dari Polsek Mampang sudah mendatangi rumah Pak Dino yang terletak di Jalan Kemang IV No. 4-B, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang dilaporkan awal adanya dugaan terjadi tindak pidana pencurian," kata dia saat dikonfirmasi.
Dalam pemeriksaan petang itu, David mengungkapkan pihaknya menemukan puluhan kasur dan meja bilik.
"Di dalam rumah kami temukan kasur kurang lebih 30 buah dan meja yang sudah dibuat bilik kurang lebih 20 buah. Kemudian untuk kondisi rumah semua jendela serta ventilasi udara sudah dipasang peredam," imbuh David.
Usai melapor, Dino berharap pihak kepolisian dapat bergerak cepat untuk memburu terduga sindikat penipuan online yang berjumlah puluhan orang.
"Tentu, saya berharap pelaku segera diringkus. Karena ini jelas, Indonesia sudah jadi target. Dalam artian sindikat asing memilih Indonesia untuk tempat mereka beroperasi," ujar dia.
Baca juga: Rumahnya Disewa Sindikat Penipuan Online, Dino Patti Djalal: Indonesia Jadi Target Tempat Operasi
Tak hanya itu, Dino juga berharap pihak Interpol dan Dirjen Imigrasi mau turun tangan demi menyelidiki dugaan kasus sindikat penipuan online.
Apalagi, sindikat itu memiliki target operasi di luar negeri.
"Sasarannya memang di luar negeri. Kalau kata polisi, sasarannya mungkin di Tiongkok. Hanya saja, mereka beroperasi di sini. Jadi mereka harus diberantas, Interpol dan keimigrasian harus turun tangan," tutur dia.
Polisi belum bisa memastikan apakah penyewa rumah Dino Patti Djalal adalah sindikat penipuan online atau bukan.
David mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan hal itu karena para pelaku telah meninggalkan rumah Dino sejak lama.
"Ini yang perlu ditekankan, ya. Beliau kan kayaknya koar-koar soal penipuan, nah dari pihak polsek atau dari kepolisian tidak bisa memastikan bahwa itu adalah penipuan online," ujar dia.
Baca juga: Polisi Belum Bisa Pastikan Penyewa Rumah Dino Patti Djalal adalah Sindikat Penipuan Online
"Dari awal kami sampaikan, kami enggak bisa membuktikan bahwa rumah itu adalah (markas) penipu online. Sebab, sudah kosong tempatnya, hanya tersisa barang-barang," sambung dia.
Saat ini, David hanya bisa memastikan perihal identitas penyewa yang diduga palsu.
Ia menyebut KTP penyewa rumah Dino tak terdaftar di dalam sistem Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
"Ada dugaan pemalsuan KTP oleh penyewa. KTP itu tidak terdaftar di Dukcapil saat kami cek. Tapi kami masih terus dalami," ungkap dia.
(Penulis: Dzaky Nurcahyo | Editor: Jessi Carina, Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.