Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Pembuang Bayi Dalam Ransel di Cengkareng

Kompas.com - 31/08/2023, 06:02 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih berupaya mencari pembuang bayi perempuan yang ditemukan tewas di dalam ransel di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat pada Senin (28/8/2023) lalu.

Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, penyidik terus mendalami kasus pembuangan bayi tersebut.

"(Kasus) masih dalam penyelidikan. Belum terkonfirmasi pelaku apakah laki-laki atau perempuan," ujar Hasoloan melalui pesan singkat, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Mayat Bayi Perempuan Ditemukan Dalam Ransel di Pinggir Selokan Wilayah Cengkareng

Sementara ini, polisi juga masih menunggu hasil otopsi bayi malang itu dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM).

Hasoloan mengaku belum bisa membeberkan soal kondisi korban.

"Tampak luar tidak ada (luka). Untuk hasil otopsi belum keluar," jelas Hasoloan.

Jasad bayi perempuan terbungkus di dalam ransel merah itu pertama kali ditemukan petugas kebersihan di pinggir selokan.

Menurut warga bernama Neneng (65), kala itu petugas tersebut tengah mengumpulkan sampah yang menumpuk di sekitar selokan.

“Tukang sampah setiap dua hari sekali mengambil sampah. Terus dia ditanya ‘Bang itu tasnya enggak dibawa?’ (Jawab dia) ‘enggak ah’,” ujar Neneng saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin.

Baca juga: Jasad Bayi Perempuan di Cengkareng Ditemukan Petugas Kebersihan Dalam Ransel

Petugas kebersihan itu lantas melapor ke pengurus RT setempat. Setelah ransel merah tersebut dibuka, terlihat sosok bayi yang meringkuk tak bernyawa di dalamnya.

“Tas dibuka, ada bayi di dalam tas. Sudah meninggal. Enggak pakai baju, telanjang. Cuma diselimutin pakaian ibunya,” tutur Neneng.

Ketika melihat jasad bayi malang itu, lanjut Neneng, masih ada darah yang menempel pada tubuhnya. Dia menyebut, tak ada bau menyengat ketika tas dibuka.

“Dibuka juga enggak bau, belum bau. Mungkin semalam kali menaruhnya,” ucap Neneng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com