JAKARTA, KOMPAS.com — Moda transportasi baru Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) telah beroperasi sejak 28 Agustus 2023.
Namun, tak sesuai namanya, kereta ini belum menjangkau area Bogor.
Manager Public Relations LRT Kuswardojo mengatakan, nama LRT memiliki unsur "Bo" atau Bogor karena sesuai dengan Peraturan Presiden No 98 Tahun 2015.
"Karena Perpres No 98 Tahun 2015 tentang pembangunan light rail transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi," kata Kuswardojo kepada Kompas.com, Jumat (1/9/2023).
Baca juga: Warga Cibubur Keluhkan Akses Stasiun LRT Harjamukti yang Jauh dari Jalan Utama
Dalam peraturan itu, pembangunan LRT dimulai dari lintas Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, hingga ke Harjamukti, Cimanggis, Depok, serta Dukuh Atas ke Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi.
Saat ini, kedua rute itu sudah terbangun dan dapat dinikmati masyarakat.
"Tahap selanjutnya akan dibangun lintas Harjamukti ke Bogor dan Dukuh Atas ke Palmerah hingga Senayan, serta Palmerah ke Grogol," lanjut dia.
"Itulah sebabnya dinamakan Jabodebek," sambung Kuswardojo.
Baca juga: LRT Jabodebek Minta Maaf Pintu Kereta Pendek: Desainnya untuk WNI yang Rata-rata 160 Cm
Kendati demikian, Kuswardojo tak memerinci kapan pembangunan LRT di Bogor akan dimulai.
"Silakan tanya ke Pemerintah. Dalam hal ini Kemenhub. Monggo pastikan ke Pemerintah," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.