Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Maaf dari Ayah untuk Anak yang Tega Bunuh Ibu Kandung Usai Ketahuan Gelapkan Uang Bisnis Keluarga

Kompas.com - 01/09/2023, 05:45 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak bernama Rifki Azis Ramadhan (23) tega menusuk ibu kandungnya, Sri Widiastuti (43), berkali-kali di rumahnya, di rumah korban, Jalan Takong, Tapos, Depok, Kamis (31/8/2023).

Tak hanya bunuh ibu, Rifki juga menganiaya ayahnya, Bakti Ajis Munir (49)pada saat kejadian. Tak terima dituduh gelapkan uang bisnis keluarga jadi motif Rifki tega menganiaya orangtuanya.

Kendati demikian, Rifki disebut telah menyesal atas pebuatannya dan minta dibukakan pintu maaf untuk dirinya. Menurut sang ayah, Rifki berharap diakui masih sebagai anak oleh dirinya.

Baca juga: Saat Pintu Maaf Sang Ayah Terbuka untuk Anak yang Bunuh Ibunya di Depok, Minta Hukuman Diringankan

"Sudah sering jenguk (Rifki di rumah tahanan). (Rifki) langsung minta maaf, bahkan cium telapak kaki saya," ungkap Munir di kediamannya, Jalan Takong, Depok, Kamis (31/8/2023).

Sudah dimaafkan

Meski telah kehilangan istri, Munir mengaku berbesar hati memaafkan perbuatan Rifki yang telah membunuh ibunya sendiri. Keluarga Sri juga disebut telah memaafkan perbuatan Rifki.

"Yang sudah tidak ada, saya ikhlaskan. Kami sekeluarga, dari keluarga istri, dari keluarga saya, semua memafkan, mengikhlaskan semua ini," kata Munir.

Karena telah memaafkan tindakan anaknya, Munir meminta hukuman yang dijatuhkan kepada Rifki diringankan.

Baca juga: Sang Ayah Akui Anak yang Bunuh Ibu di Depok Gelapkan Uang Bisnis Keluarga

Munir menyebutkan, masa depan panjang masih menanti anaknya. Rifki juga akan menjadi penerus bisnis keluarga Munir.

Diketahui, ayah Rifki memiliki perusahaan pembuat kardus kemasan. Rifki ditugaskan untuk mengelola keuangan perusahaan keluarga.

"Anak ini juga punya masa depan. Saya minta hukuman yang seringan-ringannya karena memang penerus saya," ucap Munir.

"Saya secara pribadi memaafkan, dari sehari setelah kejadian, langsung saya maafkan," imbuh dia.

Baca juga: Cium Telapak Kaki Ayahnya, Pemuda Pembunuh Ibu di Depok Berharap Masih Diakui Anak

Gelapkan uang bisnis keluarga

Bakti Ajis Munir (49) ditemui di Jalan Takong, Depok, Kamis (31/8/2023).KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Bakti Ajis Munir (49) ditemui di Jalan Takong, Depok, Kamis (31/8/2023).

Munir menyebut putra kandungnya itu telah menggelapkan uang bisnis keluarga hingga senilai Rp 675 juta. Konflik itulah yang diduga memicu amarah Rifki.

Munir mengaku tidak mengetahui uang ratusan juta itu digunakan untuk apa. Sebab, saat ia bertanya, Rifki tidak mengaku.

"Sampai sekarang, saya enggak tahu, dia (Rifki) enggak mau mengaku buat apa," ucap Munir.

Halaman:


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com