Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Maryono, Pedagang Air Jeriken Keliling, Mendulang Cuan di Tengah Musim Kemarau

Kompas.com - 04/09/2023, 13:07 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Maryono (58) sibuk mengurus jeriken-jeriken putihnya.

Satu per satu, jeriken berbahan dasar plastik itu dimasukkan selang.

Air pun langsung memenuhi ruang di dalam jeriken yang akan ia bawa berkeliling.

Kesibukannya pada Senin (4/9/2023) itu memang dua kali lipat dibanding hari-hari biasanya.

Hal itu bukan tanpa alasan. Kemarau yang kini sedang melanda membuat pesanan air dagangannya meningkat.

"Ini sudah dua kali balik, isi air buat keliling lagi," kata Maryono saat ditemui di Jalan Maluku, Aren Jaya, Bekasi Timur, Senin.

Baca juga: 3 Bulan Krisis Air Bersih, Warga Rusun Petamburan: Kalang Kabut Saat Air Mati...

Pria yang sudah 42 tahun berdagang air keliling itu mengakui, musim kemarau memang selalu menjadi berkah untuk dirinya.

Pelanggannya akan lebih sering memanggil Maryono, untuk mengantar air tatkala keadaan air ledeng yang disuplai perusahaan air minum (PAM) di rumah-rumah warga sudah mulai mengecil.

Ia bahkan bisa bolak-balik membawa gerobaknya hingga tiga kali untuk mengisi jeriken-jeriken berisi air PAM tersebut.

"Jadi, satu gerobak itu Rp 35.000, satu gerobak bawa 14 jeriken. Itu bisa bolak-balik tiga kali," kata Maryono.

Baca juga: PAM Jaya Sebut Krisis Air Bersih di Rusun Marunda Jakut Disebabkan Jarak Tower ke Pipa Besar Terlalu Jauh

Dari kesibukannya di tengah teriknya panas Kota Bekasi itu lah ia akan mendapat berkah lebih banyak.

Perjalanan Maryono pun selalu dimulai setiap pukul 04.30 WIB.

Di waktu fajar itu, Maryono akan mengisi pasokan air di jeriken. Setelah terisi, ia langsung berkeliling.

Maryono akan menelusuri gang-gang para warga yang membutuhkan air. Untuk satu jeriken, ia jual dengan harga Rp 2.500.

Baca juga: Bangun 14 Bak Penampung, PAM Jaya Berharap Warga Tak Lagi Beli Air Jeriken

Tak hanya menjangkau warga, dirinya juga menjual dagangannya ke para pedagang makanan, antara lain mi ayam, pedagang bakso, hingga warung-warung nasi di sepanjang Jalan Nusantara Raya.

Setiap harinya, Mariyono bisa mendapat uang Rp 35.000-Rp 50.000, namun ketika kemarau, permintaan pembeli akan meningkat dan pundi-pundi rupiah bisa ia kantongi lebih banyak.

"Cukup, alhamdulillah. Bisa Rp 45.000-Rp 80.000, buat makan bisa, buat ngopi juga bisa," tutur Maryono sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com