Ambruknya atap tersebut setelah tertimpa plang bertuliskan "C5" yang tiba-tiba saja jatuh sehingga membuat warga Rusunawa Marunda ketakutan.
Beruntung, tidak ada korban atas peristiwa tersebut yang tertimbun puing-puing. Tempat Kejadian Perkara (TKP) langsung dibatasi agar tidak ada warga yang melintas di atas puing.
Dinas PRKP DKI Jakarta pun langsung memutuskan agar merelokasi warga Rusunawa Marunda Cluster C, yakni 451 KK ke Rusunawa Nagrak.
Baca juga: Atap Beton Rusunawa Marunda Blok C5 Ambruk lalu Berujung Relokasi 451 KK ke Rusunawa Nagrak
Plt Dinas PRKP DKI Jakarta Retno Sulistiyaningrum mengakui bahwa kondisi bangunan Rusunawa Marunda Cluster C sudah tidak layak huni dan membahayakan warga.
Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang terbit pada 2022.
"Sesuai hasil penelitian BRIN bahwa bangunan tersebut sudah tidak layak," ungkap Retno pada Minggu (3/9/2023).
Sementara itu, sosialisasi mengenai relokasi warga Rusunawa Marunda Cluster C sudah dimulai pada 24 Maret 2022.
Kendati demikian, kegiatan relokasi harus tertunda akibat lonjakan kasus Covid-19. Terlebih, Rusunawa Nagrak pada saat itu dijadikan sebagai tempat isolasi pasien positif virus corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.