JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga anggota TNI berinisial Praka RM, Praka HS, dan Praka membuat pengakuan kepada anggota DPD RI Dapil Aceh, Sudirman, atas pembunuhan pemuda bernama Imam Masykur (25).
Pengakuan tersangka yang menculik dan membunuh pemuda asal Aceh itu disampaikan saat Sudirman bertemu mereka di Rutan Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya) beberapa hari lalu.
Kepada Sudirman, mereka mengaku sudah beberapa kali menyasar korban yang juga memiliki latar belakang profesi seperti Imam, yakni pedagang kosmetik.
Baca juga: Kekasih Sempat Lihat Jasad Imam Masykur di RS, Temukan Lubang di Dada Kiri Korban
"Dalam perbincangan kami itu, mereka mengatakan sudah beberapa kali, ada yang dipaksa, diperas, seperti itu. Iya, (semua korban) pedagang kosmetik," kata Sudirman saat ditemui di Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa (5/9/2023).
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Haji Uma itu menyebut motif ketiga pelaku adalah persoalan ekonomi.
"Mereka mengatakan untuk kepentingan pribadi, tapi tidak menjabarkan untuk kepentingan pribadi (yang) seperti apa," ujar Sudirman.
Sudirman menceritakan, saat ia tiba di Rutan Pomdam Jaya, ketiga tersangka telah mengenalnya. Mereka langsung meminta maaf dan menangis di depannya.
"Begitu saya masuk, dia melihat wajah saya, karena memang ikon saya di sana (Aceh) dikenal dengan Haji Uma. 'Haji Uma', dia memanggil saya," ujar Sudirman.
"Ketika saya telepon (fasilitas di Rutan) ini, dia memanggil saya, 'Haji Uma', sebelum saya memperkenalkan diri. 'Maafkan saya', mereka menangis," lanjut Sudirman.
Dalam perbincangan tersebut, Sudirman sempat mempertanyakan mengapa mereka tega melakukan aksi keji terhadap Imam.
Namun, para tersangka menjawab tidak berniat membunuh Imam.
Walau pengakuan mereka seperti itu, Sudirman meminta ketiganya untuk bertanggung jawab atas aksi bengisnya.
"Saya katakan, 'walaupun (pengakuan) kalian tidak ada niat membunuh, tapi akhirnya dia meninggal kan? Ini hukumannya berat, bisa hukuman mati'," ungkap Sudirman.
"Mereka tertunduk dan menangis, 'maafkan saya'. Ya ketiganya menangis, semuanya saya periksa, dan menangis semuanya, tapi saya tidak terpengaruh (dengan pengakuan ketiganya)," pungkas Sudirman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.