Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kapok Dirundung Warga, Laurendra Hutagalung Konsisten Bikin Konten Tegur Pengendara Langgar Aturan di Sudut Jakarta

Kompas.com - 06/09/2023, 18:56 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

"Sudah pecahlah di situ, ricuh yang oknum ojol ngelempar batu sama kami. Ada empat batu melayang, tetapi enggak kena," papar Laurendra.

Tak lapor polisi

Kepada Kompas.com, Laurendra mengaku tak akan melapor ke polisi meski dilempari batu oleh sejumlah orang saat membuat konten menegur pengendara yang melawan arah di Flyover Slipi.

"Enggaklah (melapor), itu kan hal biasa, maksudnya lempar batu. Tetapi kalau kena kepala ya bolehlah lapor," kata Laurendra.

"Soalnya enggak kena, dia juga kayaknya lempar itu tanggung, itu dari ujung kolong. Dia rada-rada takut juga lempar ke kami, enggak sampai, soalnya jarak kami agak jauh," sambung dia.

Menurut dia, cekcok dengan pengendara yang ditegur merupakan hal biasa. Namun, jika terjadi kekerasan, maka Laurendra mengaku tak segan untuk menempuh jalur hukum.

Baca juga: Kru Laurendra Hutagalung Sudah Sehat Usai Dipukul Saat Bikin Konten Tegur Pengendara Lawan Arah

Sebelumnya, Laurendra dan krunya juga terlibat keributan ketika menegur pengendara melawan arah di Tebet, Jakarta Selatan.

Lantaran krunya dipukul, ia kemudian melapor ke polisi.

"Kemarin sudah berlebihan itu yang di Tebet, main pukul, asal jangan begitu. Kalau cekcok, debat, mengancam, itu hal biasa menurut kami," ujar Laurendra.

Tak kapok

Laurendra dan timnya tetap konsisten membuat konten menegur pengendara pelanggar lalu lintas meski beberapa waktu lalu, mereka nyaris diamuk massa saat membuat konten serupa di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Laurendra dan tim nyaris jadi sasaran empuk warga sekitar, terutama ojol gara-gara membuat konten yang berisikan imbauan kepada pengendara motor untuk tidak melawan arus di jalan.

Baca juga: Laurendra Hutagalung Ribut Lagi dengan Pengendara Motor Lawan Arah, Kali Ini di Flyover Slipi

Salah satu warga sekitar bernama Ivan menuturkan, peristiwa bermula saat Laurendra dan timnya membuat konten yang menghalau pengendara roda yang melawan arus dan meminta untuk putar balik.

Semua pengendara yang kedapatan melawan arah mengikuti instruksi yang diberikan. Meski begitu, tak sedikit warga sekitar, terutama pengemudi ojol merasa tak nyaman dengan kehadiran sang content creator.

Seiring berjalannya waktu, sang content creator dianggap bertindak "kelewatan".

Ivan menyebut keributan tak terhindarkan. Warga dan ojol yang geram mengejar sang content creator dan timnya.

Kejadian itu membuat Laurendra dan timnya memilih mengungsi di warung makan agar tak diamuk massa. Bahkan, mereka sempat dikepung berjam-jam di dalam warung makan Ayam Bakar Wong Solo.

"Pokoknya tadi sempat cekcok antara timnya dia sama warga sekitar, terutama ojol. Makanya, situasinya kayak begini (tidak kondusif)," ungkap Ivan.

(Penulis: Zintan Prihatini, Dzaky Nurcahyo | Editor: Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com