JAKARTA, KOMPAS.com - Kreator konten Laurendra Hutagalung kembali bersitegang ketika membuat konten menegur pengendara motor yang melawan arah di flyover Slipi, Jalan Kemanggisan Utama, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (5/9/2023).
Sebelumnya, kru kreator konten ini pernah ribut di kawasan Tebet, Jakarta Selatan dengan kasus serupa.
Perselisihan pun diwarnai adu mulut, hingga pelemparan batu yang dilakukan warga maupun pengemudi ojek online (ojol).
Laurendra mengaku telah meminta izin untuk membuat konten kepada pengemudi ojol yang berada di flyover Slipi.
"Sebelumnya kami juga sudah permisi sama basecamp 'Broody', ojol tempat kami berdiri. Cuman di lorongnya itu ada basecamp ojol juga, kami enggak permisi," ujar Laurendra saat dihubungi, Rabu (6/9/2023).
Ia mengatakan, para pengendara yang diminta untuk putar balik pun mengikuti arahan.
"Kami lanjut edukasi lawan arah, setelah 30 menit banyak yang putar balik. Tetapi ada beberapa yang lolos, ngeyel, warga sini," ungkap Laurendra.
Pada saat itu, salah satu krunya menegur pengendara dan menariknya agar tak melawan arah. Namun, si pengendara terjatuh dari sepeda motornya.
"Karena spontan jangan ada yang lolos, teman saya narik. (Mengatakan) 'Pak, pak, pak jangan jangan begitu (lawan arah)'. Jatuhlah motornya. Jatuhnya biasa sih, itulah membuat semua ricuh," jelas dia.
Laurendra berujar, ketika membuat konten tegur pengendara lawan arah, krunya diteriaki. Beberapa orang mengatakan bahwa para kreator konten itu tak berhak mengatur lalu lintas.
"Banyak teriakan, 'Itu bukan tugas lu hei. Polisi Lu?'. 'Lah ini tugas kita bersama', saya bilang begitu, yang di atas (flyover) juga teriak-teriak," tutur Laurendra.
Para warga dan sejumlah pengemudi ojol melempari Laurendra dengan batu. Setidaknya ada empat batu berukuran besar yang hampir mengenai mereka. Ia menyampaikan, tak akan membawa permasalahan tersebut ke jalur hukum.
"Enggak lah (melaporkan) itu kan hal biasa, maksudnya lempar batu. Tetapi kalau kena kepala ya boleh lah lapor," ungkap Laurendra.
"Soalnya enggak kena, dia juga kayaknya lempar itu tanggung itu dari ujung kolong. Dia rada-rada takut juga lempar ke kami enggak sampai, soalnya jarak kami agak jauh," lanjut dia.
Laurendra mengeklaim telah berkoordinasi untuk berkonten di flyover Slipi kepada kepolisian. Dengan alasan keamanan, polisi akhirnya menemani giat peneguran kepada pengendara lawan arah di sana.
"Habis dia lempar (batu) keluar buser tiga orang mengamankan. Diajak mengobrol, enggak ditangkap ya cuman diamanin. (Kata polisi) 'jangan buat kayak begitu, jangan lempar batu'," ucap dia.
Lantaran kondisi saat itu mulai tak kondusif, para kreator konten itu menghentikan giatnya untuk mengedukasi pengendara terkait lawan arah.
"Akhirnya lanjut lagi nih sampai 10-15 menit kemudian kami membubarkan diri karena makin banyak, ya kami mundur saja lah," ujarnya.
Baca juga: Motif Pengamen Pukul Kru Laurendra Hutagalung, Tidak Senang dengan Konten Tegur Lawan Arah
Di sisi lain, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat AKBP Mokhamad Sigit Purwanto menyatakan Laurendra tidak izin saat membuat konten tersebut.
Sigit bahkan tak tahu-menahu soal pembuatan konten menegur pengendara lawan arah di Slipi.
"Ya sejauh ini kalau di (Unit) Lalu Lintas enggak ada laporan, enggak tahu yang lain, apa ke Polsek atau bagaimana," terang Sigit.
Ketika anggota kepolisian datang ke lokasi, lanjutnya, keributan itu telah selesai.
"Kronologinya enggak tahu, enggak ada masyarakat laporan. Cekcok masyarakat ke sana, anggota ke sana sudah bubar," papar Sigit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.