Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulah "Bang Jago" di Koja, Keroyok Pria hingga Tewas gara-gara Tak Terima Ditegur Saat "Geber" Motor

Kompas.com - 08/09/2023, 11:31 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Komplotan "bang jago" berinisial PA (25), IC (21), dan TS melakukan pengeroyokan terhadap RA (27) dan OST (21) di Jalan Langsat, RT 001/RW 16, Lagoa, Koja, Jakarta Utara, Rabu (6/9/2023) dini hari.

Aksi pengeroyokan yang dilakukan para pelaku membuat RA tewas di tempat kejadian perkara (TKP), sedangkan OST mengalami kritis dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSUD) Koja.

Usai pengeroyokan tersebut, Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara langsung menangkap PA dan IC, sedangkan TS masih buron

"Kedua tersangka ditangkap. Penangkapannya tidak di tempat kejadian perkara," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan di Mapolsek Koja, Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Dua Bang Jago Pembunuh Pria di Koja Ditangkap Polisi, Satu Pelaku Buron

"Jadi, setelah melakukan perbuatan pidana, dia melarikan diri. Kami lakukan upaya penangkapan secepatnya dan memang terindikasi masih di wilayah Koja," lanjut dia.

Kronologi pengeroyokan

Gidion menjelaskan, peristiwa pengeroyokan bermula ketika kedua korban yang baru selesai nongkrong di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat, menghentikan laju sepeda motor yang dikendarai di Jalan Langsat untuk membeli rokok di warung kelontong.

Pada saat korban duduk di seberang warung kelontong, para pelaku datang menggunakan sepeda motor. Para pelaku juga membeli rokok di warung kelontong yang sama.

"Korban OST menegur ketiga pelaku karena telah menggeber-geber motor. Namun, ketiga orang itu tidak terima ditegur, lalu mengeroyok OST," kata Gidion.

Melihat OST dikeroyok, RA berusaha untuk melerai. Namun, niat baik RA malah membuatnya dikeroyok para pelaku.

Baca juga: Kronologi Bang Jago Bunuh Pria di Koja, Tak Terima Ditegur Saat Geber Motor

Dalam pengeroyokan tersebut, OST dipukul oleh IC. Kemudian, kepala OST dipukul menggunakan botol beling dan dilempar bongkahan batu oleh TS.

"Kemudian, pelaku PA mengeluarkan senjata tajam jenis badik yang disembunyikan di pinggang kanan, lalu menusuk paha kiri korban RA sebanyak satu kali," ucap Gidion.

Tidak sampai situ, pelaku PA kemudian menusuk paha kiri korban OST dengan badik tersebut.

"Setelah itu, pelaku melarikan diri dan korban RA meninggal dunia di tempat, sedangkan korban OST masih sadar lalu dibawa ke RSUD Koja," ujar Gidion.

"Hasil otopsi bahwa yang meninggal dunia atas nama RA, itu mengalami luka di paha yang mengenai pembuluh nadi besar. Jadi, kehabisan darah dan meninggal di TKP," tambah dia.

Ketiga pelaku, kata Gidion, tengah dalam pengaruh minuman keras saat melancarkan aksinya, tetapi negatif narkoba.

Baca juga: Peran Tiga Bang Jago Pembunuh Pria di Koja, Ada yang Memukul dan Menusuk dengan Badik

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com