Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipisnya Kemungkinan Ibu-Anak yang Tinggal Tengkorak Tewas Akibat Pembunuhan, Ini Sederet Penjelasan Kriminolog

Kompas.com - 10/09/2023, 07:15 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Grace Arijani Harahapan (68) dan anak laki-lakinya, David Ariyanto Wibowo (38) ditemukan meninggal tinggal tulang di rumahnya, Perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, Kamis (7/9/2023).

Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menyebut, kecil kemungkinan ibu dan anak ditemukan meninggal di rumahnya, Cinere, Depok, karena dibunuh.

“Tentang adanya dugaan dibunuh oleh orang lain, tidak terlihat ada perusakan di pagar atau pintu,” kata Adrianus saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (9/9/2023).

Baca juga: Cari Sebab Kematian Ibu-Anak di Depok, Polisi Dalami Gaya Hidup Kedua Korban

Selain itu, Adrianus menyebut, tetangga rumah Grace dan David itu tidak melihat orang tak dikenal masuk pekarangan kediaman korban.

"Juga tidak terlihat orang luar, oleh tetangga atau RW bahwa rumah itu kemasukan orang. Dengan kata lain, kita menepis kemungkinan terjadinya pembunuhan dari keduanya,” imbuh Adrianus.

Menutup diri

Adrianus menduga ibu-anak yang ditemukan tewas di Depok ini menutup diri usai kepala keluarga bernama Stefanus meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Untuk diketahui, petugas keamanan Perumahan Bukit Cinere bernama Jafar menyebut suami dari ibu yang ditemukan tewas itu meninggal dunia sejak 10 tahun lalu.

Baca juga: Tak Ada Bukti Pembobolan, Kecil Kemungkinan Ibu-Anak Tewas di Depok Korban Pembunuhan

“Kesan saya adalah bahwa keluarga ini ketika bapaknya masih hidup, itu masih berinteraksi dengan orang luar. Tapi, ketika bapaknya meninggal dunia, maka ibu dan anaknya menutup diri,” ungkap Adrianus.

Adrianus menduga, perilaku menutup diri terjadi akibat faktor ekonomi keluarga itu. Kuat dugaan ketika kepala keluarga ini tidak ada, kondisi ekonomi ibu-anak itu merosot drastis.

"Sehingga membuat sang ibu berusaha untuk berhemat, mengurangi konsumsi, makanya kemudian rumahnya enggak terawat,” tutur Adrianus.

Mirip kasus di Kalideres

Adrianus mengatakan, temuan jenazah Grace dan David itu serupa dengan kasus penemuan jasad empat anggota keluarga di Kalideres pada November 2022.

Menurut dia, ada kemungkinan ibu dan anak ini meninggal dunia karena penyakit yang wajar.

Baca juga: Olah TKP Rumah Ibu-Anak yang Tewas di Depok, Polisi Bawa Dokumen dan Bukti Pembayaran

"Kemungkinan ada indikasi penyakit lalu kemudian mereka tidak berobat, tidak konsultasi ke dokter. Lalu lama-lama tambah parah dan begitu kena serangan, mematikan,” imbuh Adrianus.

Kondisi ini diperparah dengan perilaku Grace dan David yang menutup diri dengan lingkungan sekitar. Bahkan, hingga saat ini masih ada tetangga yang tak mengenal keluarga korban.

Perilaku yang sama juga terjadi pada keluarga di Kalideres. Ternyata, mereka juga terkenal tertutup dan jarang bersosialisasi. Hingga akhirnya tak ada yang tahu keluarga itu menderita sakit.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com