Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2023, 21:45 WIB
Brahmanda Pandya Dhipta,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kompas.com akan memasuki usia ke-28 yang jatuh pada Kamis, 14 September 2023 nanti.  Memulai rangkaian perayaan hari ulang tahun (HUT), Kompas.com bersama Kompas TV menggelar ziarah keliling bertajuk Sunday Morning Ziarah (Sunmora) ke makam para pendiri Kompas-Gramedia, Minggu (10/9/2023).

Kompas TV sendiri juga berulang tahun yang ke-12 di bulan September ini, tepatnya di tanggal 9 September.

Ziarah ke makam pendiri Kompas-Gramedia dimulai dari Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, yang merupakan tempat peristirahatan Jakob Oetama.

Jakob Oetama lahir di Magelang, Jawa Tengah, pada 27 September 1931 dan meninggal di Jakarta pada 9 September 2020.

Baca juga: Kompas.com Terima Anugerah Contributing Media dari Perhumas

Ziarah kemudian dilanjutkan ke tempat peristirahatan pendiri Kompas-Gramedia lainnya yaitu Petrus Kanisius Ojong di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. PK OJong lahir di Bukittinggi pada 25 Juli 1920 dan meninggal di Jakarta pada 31 Mei 1980.

Memperingaati ulang tahun ke-28 Kompas.com dan juga ulang tahun ke-12 Kompas TV, Kompas.com dan Kompas TV menggelar ziarah keliling ke makam para pendiri Kompas-Gramedia, Minggu (10/9/2023). Foto diambil saat ziarah di makam PK Ojong di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dok Kompas.com Memperingaati ulang tahun ke-28 Kompas.com dan juga ulang tahun ke-12 Kompas TV, Kompas.com dan Kompas TV menggelar ziarah keliling ke makam para pendiri Kompas-Gramedia, Minggu (10/9/2023). Foto diambil saat ziarah di makam PK Ojong di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Baca juga: Jakob Oetama, PK Ojong, dan Sejarah di Balik Lahirnya Kompas

Selain menggelar Sunmora, Kompas.com juga menyerahkan bantuan yang dilakukan usai ziarah di TMP Kalibata. Penyerahan bantuan usai ziarah di hari ulang tahun ini sudah menjadi tradisi dan rutin dilakukan beberapa tahun terakhir.

Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, menyerahkan bantuan dari pembaca kepada siswa-siswa yang membutuhkan, melalui Yayasan Amal Khair Yasmin, Tangerang Selatan, Banten. Donasi tahun ini dalam bentuk santunan kacamata.

"Kompas.com saat ini punya kampanye Jernih Melihat Dunia, yang bisa dimaknai bagaimana kita berupaya mewujudkan informasi yang jernih dan terpercaya. Sekaligus bisa dimaknai bagaimana secara harfiah kita juga membantu mereka yang membutuhkan alat bantu kacamata untuk melihat masa depan yang lebih cerah," kata Wisnu.

Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho (keempat dari kiri) menyerahkan bantuan kacamata untuk para siswa secara simbolis kepada Kepala Advokasi Kesehatan dan Sosial Yayasan Amal Khair Yasmin, Muhammad Nabil (ketida dari kiri). Penyerahan dilakukan di TMP Kalibata, Minggu (10/9/2023).KOMPAS.com/AMIR SODIKIN Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho (keempat dari kiri) menyerahkan bantuan kacamata untuk para siswa secara simbolis kepada Kepala Advokasi Kesehatan dan Sosial Yayasan Amal Khair Yasmin, Muhammad Nabil (ketida dari kiri). Penyerahan dilakukan di TMP Kalibata, Minggu (10/9/2023).

Baca juga: Duet Jakob Oetama-PK Ojong Lahirkan Intisari, Benih yang Berlandaskan Cita-cita

Siswa yang dibantu adalah mereka yang sangat membutuhkan kacamata atau sudah memiliki kacamata namun seiring waktu membutuhkan kacamata baru tetapi tak mampu mewujudkannya karena keterbatasan biaya.

"Selaras dengan kampanye Jernih Melihat Dunia, mudah-mudahan dengan bantuan ini dapat membantu siswa-siswa lebih jernih menggapai cita-citanya kelak," lanjut Wisnu. 

Bantuan yang disalurkan melalui Yayasan Amal Khair Yasmin akan diserahkan kepada dua anak berkebutuhan khusus dari Pusat Terapi Autis Yasmin, dan delapan siswa lainnya berasal dari SMA Cendekia yang berada di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat serta SMK Agribisnis H Hasan Mustapa di Bogor, Jawa Barat.

SMA Cendekia di Ciseeng Bogor merupakan salah satu sekolah gratis yang berada di bawah naungan Yayasan Amal Khair Yasmin yang diperuntukkan bagi siswa-siswi yatim/yatim-piatu dan dhuafa agar tetap bersekolah dengan layak.

Dikutip dari publikasi resmi SMA Cendekia, tujuan dibangunnya sekolah ini salah satunya untuk menekan angka putus sekolah dan angka pernikahan dini. Lembaga ini juga berusaha membuka wawasan orangtua dan anak yang kurang mampu tentang pentingnya pendidikan. 

Kepala Advokasi Kesehatan dan Sosial, Yayasan Amal Khair Yasmin, Muhammad Nabil, menyampaikan ucapan terima kasih telah dipercaya untuk menyalurkan bantuan. Total 10 anak yang akan mendapatkan bantuan kacamata.

Baca juga: Jurnalisme Makna, Warisan Jakob Oetama...

“Bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi siswa-siswi kami. Semoga Kompas.com semakin sukses di ulang tahun ke-28 dan juga ulang tahun ke-12 Kompas TV, semoga semakin memberi dampak baik untuk masyarakat sekitar dan juga Indonesia,” kata Nabil.

Selain Muhammad Nabil, dalam kesempatan tersebut, turut hadir menyaksikan penyerahan bantuan yaitu Ikra Salautri (Kepala Sekolah SMA Cendekia), Nurjainah (Kepala Pusat Terapi Autis Yasmin), Slamet (Pengurus Sekolah SMA Cendekia), serta Siti Nur Ellisah dan Nadya Sabil (perwakilan siswi SMA Cendekia). 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Megapolitan
Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Megapolitan
Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Megapolitan
Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Megapolitan
Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Megapolitan
Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Megapolitan
Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Megapolitan
Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Megapolitan
AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Megapolitan
Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Megapolitan
Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Megapolitan
Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com