Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Bus Tak Sampai dan Angkot Jarang di Rusun Nagrak, Anak-anak Terlambat Sekolah

Kompas.com - 12/09/2023, 13:36 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 005/RW 12 Kelurahan Marunda, Saharudin Samad menyebut banyak anak yang terlambat masuk karena tidak ada rute bus sekolah yang mengantar siswa dari Rusunawa Nagrak ke wilayah Marunda.

Anak sekolah yang terlambat ini merupakan warga Rusunawa Marunda Cluster C yang direlokasi ke Rusunawa Nagrak.

"Jadi benar, ada warga saya atau warga Rusunawa Marunda Cluster C yang sudah tinggal di Rusunawa Nagrak yang anaknya terlambat sekolah lantaran bus sekolah yang ada ini tidak sampai ke sekolah," kata Saharudin kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Warga yang Dipindah ke Rusunawa Nagrak Sulit Akses Transportasi Umum, Tunggu Angkot sampai 2 Jam

Untuk diketahui, penambahan rute bus sekolah ini merupakan salah satu tuntutan warga Rusunawa Marunda Cluster C kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ketika direlokasi ke Rusunawa Nagrak.

Pasalnya, banyak anak yang bersekolah di SMP Negeri 290 Jakarta, SDN 02 Marunda, dan SDN Marunda 05. Semua sekolah tersebut berlokasi di dekat Rusunawa Marunda.

"Mohon dipertimbangkan lagi. Memang, sudah ada bus sekolah yang ada. Cuma, tidak sampai ke SDN 02, SDN 05, SMP 290," ujar Saharudin.

Alhasil, banyak warga memutuskan untuk mengantarkan anak sekolah dengan naik angkutan umum. Namun, kendala lain kembali terjadi.

"Warga berinisiatif naik JakLingko yang ada. Cuma tadi, JakLingko pun, ya nasib-nasiban, baru dapat, akhirnya mengakibatkan anak sekolah terlambat masuk ke sekolah," tutur Saharudin.

Baca juga: 263 KK di Rusunawa Marunda Cluster C Sudah Pindah ke Rusunawa Nagrak

Warga Rusunawa Marunda Cluster C yang direlokasi ke Rusunawa Nagrak mengeluhkan sulitnya mengakses transportasi umum.

Bahkan, warga harus menunggu sampai dua jam untuk bisa menumpang angkot gratis mikrotrans.

"Yang bermasalah sekarang ini adalah angkot. Kemarin, warga itu menunggu angkot hampir dua jam, baru dapat angkot," ungkap Saharudin.

Karena tidak kunjung mendapatkan mikrotrans, warga harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk memesan ojek online.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sudah berjanji akan menambah rute bus sekolah dari Rusunawa Nagrak menuju Rusunawa Marunda.

Baca juga: Belum Ada Kesepakatan Tarif Rusunawa Nagrak, Warga: Kalau Enggak Sanggup Bayar, Kami Diusir?

Hal tersebut diperlukan karena warga Rusunawa Marunda Cluster C yang direlokasi ke Rusunawa Nagrak mengeluhkan lokasi sekolah anak mereka yang jaraknya cukup jauh.

"Dari Dinas sendiri sudah bersurat ke instansi terkait untuk meminta rute dari Nagrak ke sini (area Rusunawa Marunda)," kata Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta, Uye Yayat Dimyati, kepada Kompas.com, Senin (4/9/2023).

"Kalau masalah bus tidak masalah. Karena sebetulnya bus sekolah di Nagrak sendiri sudah ada. Nah, tinggal penambahan rute saja. Untuk masalah bus sekolah tidak terlalu masalah," ucap Uye melanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com