Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2023, 23:39 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Blok C Rusunawa Marunda yang direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Jakarta Utara, terpaksa berjualan di dalam unit hunian baru mereka.

Pasalnya saat ini belum ada lapak di area Rusunawa Nagrak yang bisa dimanfaatkan warga untuk berjualan.

Warga bernama Rustati (51) mengungkapkan, mereka berdagang demi menyambung hidup.

"Kalau enggak jualan, saya buat ongkos sehari anak-anak kan enggak ada. Saya mengandalkan dari dagangan," ungkap Rustati saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

Rustati berujar, Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) III Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta telah memperbolehkannya berjualan di dalam unit hunian.

Baca juga: Tak Ada Tempat Lain, Warga yang Direlokasi ke Rusun Nagrak Terpaksa Jualan di Dalam Hunian

“Kemarin sih ada UPRS III dari Nagrak sama pihak UPRS II survei ke sini (Rusunawa Nagrak). Katanya, ‘Ya sudah, Bu, untuk sementara. Entar kalau sudah ada tempat, nanti ditempatkan, enggak boleh berjualan di dalam (unit)’,” ujar Rustati.

Sebelum direlokasi, Rustati menyewa sebuah ruko untuk berdagang di Blok C5 Rusunawa Marunda.

Dinas PRKP DKI Jakarta diketahui merelokasi 451 keluarga di Blok C Rusunawa Marunda ke Rusunawa Nagrak.

Warga direlokasi setelah atap beton Blok C5 Rusunawa Marunda ambruk pada 30 Agustus 2023.

Terlebih, berdasarkan hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2022, struktur bangunan Blok C Rusunawa Marunda sudah tidak layak huni dan membahayakan warga.

Baca juga: Direlokasi ke Rusun Nagrak, Warga Rusunawa Marunda Blok C5 Mulai Kemasi Barang-barang

Kesulitan transportasi

Selain minimnya lapak untuk berjualan, Rustati juga menceritakan bagaimana sulitnya dia mendapatkan layanan JakLingko di Rusunawa Nagrak.

Bahkan, lanjutnya, ia harus menunggu hampir dua jam, untuk mendapatkan layanan transportasi dari kediamannya.

"Anak masih sekolah di SDN 02 Marunda. Saya bingungnya di situ, antar jemput. Sedangkan, JakLingko kadang-kadang enggak masuk ke sini (Marunda)," ungkap Rustati.

Saat matahari mulai terbit dari ufuk timur, suasana hunian Rustati di Rusunawa Nagrak terasa sibuk.

Baca juga: Pemprov DKI Belum Berencana Turunkan Tarif Sewa Rusun Nagrak untuk Warga Rusunawa Marunda

Selain harus menyiapkan segala urusan rumah tangga, dia juga kerepotan hal lain karena anak harus berangkat sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

'Update' Harga Bahan Pokok 4 Desember, Beras Masih Mahal, Cabai dan Daging Sapi Turun

"Update" Harga Bahan Pokok 4 Desember, Beras Masih Mahal, Cabai dan Daging Sapi Turun

Megapolitan
Serangan Balik Kuasa Hukum SYL Saat Komunikasi dengan Firli Bahuri Tak Diakui

Serangan Balik Kuasa Hukum SYL Saat Komunikasi dengan Firli Bahuri Tak Diakui

Megapolitan
Dituntut Hukuman Mati, Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Sampaikan Pembelaan Hari Ini

Dituntut Hukuman Mati, Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Sampaikan Pembelaan Hari Ini

Megapolitan
Seorang Perempuan Ditemukan Tewas di Ruko Kosong Bogor, Diduga Dibekap

Seorang Perempuan Ditemukan Tewas di Ruko Kosong Bogor, Diduga Dibekap

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Gibran Bantah Kampanye di CFD Jakarta | Video Viral Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang

[POPULER JABODETABEK] Gibran Bantah Kampanye di CFD Jakarta | Video Viral Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang

Megapolitan
Kebakaran di Jembatan Lima, Diduga Korsleting Listrik dan 20 KK Terdampak

Kebakaran di Jembatan Lima, Diduga Korsleting Listrik dan 20 KK Terdampak

Megapolitan
Kebakaran di Jembatan Lima, Petugas Damkar Sempat Terkendala Sumber Air Saat Padamkan Api

Kebakaran di Jembatan Lima, Petugas Damkar Sempat Terkendala Sumber Air Saat Padamkan Api

Megapolitan
Kebakaran Landa Kawasan Rumah Tinggal di Jembatan Lima, Petugas Damkar Masih Lokalisir Api

Kebakaran Landa Kawasan Rumah Tinggal di Jembatan Lima, Petugas Damkar Masih Lokalisir Api

Megapolitan
Firli Bahuri Sebut Tak Pernah Komunikasi dengan SYL, Polisi: Akan Terbukti di Pengadilan

Firli Bahuri Sebut Tak Pernah Komunikasi dengan SYL, Polisi: Akan Terbukti di Pengadilan

Megapolitan
Antisipasi Musim Hujan dan Banjir, PLN Buka 17 Posko Siaga dan Kerahkan 2.356 Personel

Antisipasi Musim Hujan dan Banjir, PLN Buka 17 Posko Siaga dan Kerahkan 2.356 Personel

Megapolitan
Hujan Deras Minggu Siang, Jalan RS Fatmawati Terendam Banjir

Hujan Deras Minggu Siang, Jalan RS Fatmawati Terendam Banjir

Megapolitan
Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Megapolitan
Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Megapolitan
Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Megapolitan
Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com