Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Bakal Tambah Sekolah di Kawasan Padat Penduduk, Satu Gedung Bisa untuk SD hingga SMA

Kompas.com - 15/09/2023, 12:43 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui perlunya penambahan jumlah sekolah, khususnya untuk jenjang SMP dan SMA/SMK di Ibu Kota.

Penambahan itu dirasa perlu, khususnya di kawasan pemukiman padat penduduk agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dari sisi hak mendapatkan pendidikan.

"Iya seyogyanya seperti itu," ujar Heru Budi kepada wartawan di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (15/9/2022).

Baca juga: Kasus Pungli di Kota Bogor: Usai Pecat Guru Honorer, Kepala Sekolah Dipecat Wali Kota

Saat ini, kata Heru, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memiliki beberapa konsep untuk menambah jumlah sekolah di kawasan padat penduduk.

Salah satunya adalah pemanfaatan satu gedung sekolah untuk beberapa jenjang atau tingkatan, apabila tidak ada lahan kosong yang tersedia.

"Penyatuan ya. Kalau lahannya enggak ada, satu gedung ada SD ada SMP (ada SMK)," kata Heru Budi.

Pernyataan ini disampaikan Heru menanggapi keterangan Fraksi Gerindra DPRD DKI yang meminta pemerintah provinsi menambah jumlah sekolah.

Baca juga: Keresahan Emak-emak Usai Pindah ke Rusun Nagrak, Sekolah Anak Lebih Jauh, Lama Tunggu Angkot

Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Nurhasan mengatakan, SMP dan SMA/SMK yang dikelola pemerintah belum dapat menampung anak-anak di Jakarta.

"Bahkan mirisnya masih terdapat di beberapa kecamatan yang padat penduduk seperti di Pancoran Jakarta Selatan, Cakung di Jakarta Timur, Penjaringan di Jakarta Utara, dan Palmerah di Jakarta Barat, bahkan di Kepulauan Seribu yang kekurangan jumlah SMP dan SMA/SMK," kata Nurhasan dalam keterangannya Jumat (15/9/2023).

Seharusnya, kata Nurhasan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun sejumlah sekolah baru sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah di Ibu Kota.

"Semestinya harus dibangun sekolah-sekolah baru sesuai kebutuhan, luasnya daerah, serta kepadatan penduduknya," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com