Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Jakpus Ingin Hidupkan Kembali Siskamling, Kapolres: Budaya Bangsa Jangan Sampai Hilang

Kompas.com - 18/09/2023, 12:05 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Jakarta Pusat memiliki program untuk meningkatkan giat sistem keamanan keliling (siskamling) dan memperbanyak pos keamanan keliling (poskamling).

Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, siskamling adalah salah satu ciri khas bangsa Indonesia untuk menjaga lingkungan dan silaturahmi.

Itulah sebabnya, budaya siskamling harus tetap dilestarikan.

"Kami paham masyarakat Ibu Kota aktivitas pekerja yang besoknya cukup padat. Tapi, hal-hal yang dulunya menjadi budaya bangsa ini jangan sampai hilang juga,” kata Komarudin saat diwawancarai, Senin (18/9/2023).

Baca juga: Siskamling Dianggap Masih Efektif Turunkan Angka Kriminalitas

Saat ini, sistem ronda telah tergantikan oleh hansip atau satpam kompleks. Namun, Komarudin menyayangkan jam kerja hansip yang cenderung aktif pada malam hari.

"Seharusnya pola kerja hansip itu sama dengan pola kerja kita, jam kerjanya sama. Kenapa demikian? Kalau pagi, lingkungan kita enggak ada yang jaga. Bapaknya pergi kerja, ibunya ke pasar, anaknya sekolah. Harusnya dijaga sama hansip,” tutur dia.

“Kalau sudah malam, bapak, ibu, dan anak ada. Masih dijagain, lagi. Kan enggak efektif? Nah, bagaimana menjaganya? Dengan ronda bergiliran. Biarlah hansip itu atau pengamanan lingkungan dia bekerjanya siang jaga rumah kita (masyarakat),” sambung Komarudin.

Terlebih, Komarudin juga prihatin dengan hansip yang cenderung berusia lanjut.

Baca juga: Gelisah Tendanya Akan Dibongkar, Warga Kampung Bayam: Harus Ada Solusi yang Benar

“Sudah pada aki-aki semua, malah disuruh begadang tiap malam,” celetuk dia.

Komarudin mengimbau setiap RT dan RW memiliki pos ronda atau poskamlingnya masing-masing.

Hal itu bertujuan agar warga bisa saling bersilaturahmi dan menerapkan konsep community policing.

“Menjadi polisi untuk lingkungan sendiri, keluarga, dan diri sendiri. Kalau itu sudah dikembangkan, insha allah aman,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com