Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap karena Hendak Tawuran di Mampang, Belasan Pelajar Disuruh Sungkem ke Orangtuanya

Kompas.com - 18/09/2023, 15:31 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap belasan pelajar yang hendak tawuran di Jalan Bangka II, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (15/9/2023).

"Mulanya kami mendapat laporan dari warga via hotline 110 sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam laporan itu, warga menyebut ada dua kelompok pelajar yang hendak tawuran," kata dia kepada wartawan, Senin (18/9/2023).

Baca juga: Sekda DKI: Warga Jakarta Harus Ganti KTP Setelah Ibu Kota Pindah

Mendengar aduan itu, David lantas mengirimkan anggotanya ke tempat kejadian perkara (TKP).

Sesampainya di lokasi, polisi melihat massa dari dua sekolah berbeda tengah adu mulut.

"Anggota Polsek Mampang merespons dengan cepat laporan tersebut dengan mendatangi TKP dan benar ditemukan 16 pelajar yang sedang adu mulut dan hampir melaksanakan perkelahian (tawuran)," tutur dia.

Petugas kepolisian kemudian menangkap para pelajar beserta barang bukti berupa lima buah penggaris besi.

Mereka digiring ke Mapolsek Mampang Prapatan untuk diberi arahan soal bahaya tawuran.

"Setelah kejadian tersebut, pihak dari sekolah dan orangtua siswa dipanggil ke Polsek Mampang Prapatan untuk diberikan arahan pada Sabtu, 16 September 2023," ungkap David.

Baca juga: Viral Video Ojol dan Penumpang Jadi Korban Begal di Flyover Kemayoran

Setelah diberi arahan, para pelajar diminta untuk minta maaf kepada orangtuanya masing-masing.

Para pelajar itu diminta berlutut di hadapan orangtua dan berjanji supaya tak mengulangi perbuatan serupa.

"Para orangtua hadir untuk menerima imbauan dari kami. Lalu, kami baru menyerahkan para anak tersebut kepada orangtuanya. Para pelajar mengaku menyesali perbuatannya, mereka kemudian meminta maaf dan minta ampun kepada orangtuanya dengan cara berlutut, sungkem kepada ayah dan ibunya," tutur David.

"Selanjutnya, para orangtua membuat pernyataan untuk bertanggung jawab atas anaknya dan anaknya tidak akan melakukan kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum, khususnya tawuran," imbuh dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jadwal Konser dan Festival Musik Tahun 2024 di Jakarta

Jadwal Konser dan Festival Musik Tahun 2024 di Jakarta

Megapolitan
Tarif Tol JORR Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol JORR Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK48A Stasiun Tebet-Karet

Rute Mikrotrans JAK48A Stasiun Tebet-Karet

Megapolitan
Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Megapolitan
Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Megapolitan
Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Megapolitan
Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Megapolitan
Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Megapolitan
Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Megapolitan
Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

Megapolitan
Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Megapolitan
Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com