JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 25 remaja kocar-kacir saat melihat jajaran Polsek Ciracas tiba di Jalan Rukun, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (16/9/2023) malam.
Kapolsek Ciracas Kompol Agung Ardiansyah mengatakan, puluhan remaja itu kabur setelah melihat petugas kepolisian yang hendak menggerebek tempat nongkrong mereka usai mendapat laporan dari warga setempat.
"Pas kami masuk dengan santai (melintas di tanjakan kecil menuju tempat nongkrong), mereka langsung pada kabur. Ada yang sempat bawa motor, ada yang enggak," ujar dia ketika dihubungi, Senin (18/9/2023).
Jalan Rukun adalah sebuah jalur kecil yang hanya muat untuk satu mobil dan satu motor saja.
Baca juga: 3 Remaja Ditangkap dalam Penggerebekan Tempat Nongkrong di Cibubur
Jalanan ini memiliki kontur menanjak. Di sisi kanan jalan, terdapat beberapa jalur serupa menuju gang-gang perumahan warga.
Di ujung tanjakan, tepatnya lokasi para remaja itu nongkrong, terdapat belokan ke kanan dan ke kiri.
Ketika polisi tiba, puluhan remaja itu berhamburan ke setiap gang untuk menyelamatkan diri dari kejaran polisi.
Namun, tiga orang tertinggal. Mereka berhasil diringkus beserta tujuh motor yang tak sempat dibawa para pemiliknya saat kabur.
Baca juga: Belasan Sajam Disita dalam Penggerebekan Kampung Bahari, Polisi: Diduga untuk Melawan Petugas
"Mereka juga meninggalkan beberapa botol minuman yang terindikasi minuman beralkohol dan rokok. Botol minumnya enggak sampai belasan, ada beberapa pokoknya. Narkotika jenis sintetis tidak ada. Sajam (senjata tajam) tidak ditemukan," kata dia.
Tiga orang dan tujuh motor yang berhasil diamankan langsung dibawa ke Polsek Ciracas.
Setelah pemeriksaan lebih lanjut, tidak ada tanda-tanda bahwa anak-anak itu melakukan tindak pidana.
Esok harinya, mereka langsung dipulangkan kepada orangtua masing-masing beserta motor-motornya.
Sebelumnya, polisi menggerebek tempat nongkrong remaja di Jalan Rukun, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu, sekitar pukul 23.30 WIB.
Baca juga: Polisi Dalami Aksi Tawuran di Cakung yang Sebabkan Remaja Luka Bacok
Warga setempat yaitu Isman (26), bukan nama sebenarnya, mengapresiasi langkah tersebut.
Pasalnya, anak-anak itu sudah cukup lama mengganggu ketertiban. Namun, ia juga merasa khawatir dituduh sebagai pelapor.
"Positifnya, adanya penggerebekan itu bagus, ada efek jera. Tapi sisi negatifnya, kami (warga yang tinggal di sekitar tempat para remaja nongkrong) takut dikira jadi pelapor, padahal bukan kami," jelas dia di lokasi, Minggu (17/9/2023).
Saat penggerebekan terjadi, Isman mendengar suara keramaian dari dalam kediamannya. Saat memeriksa keluar, ia melihat sejumlah anggota Kepolisian.
Mulanya, ia mengira telah terjadi pencurian mobil. Sebab, lokasi para remaja itu nongkrong adalah teras sebuah bangunan yang dijadikan sebagai tempat penyewaan garasi mobil.
"Kirain saya ada maling mobil sekitar jam 23.00-an WIB, tahunya penggerebekan. Katanya sih semalam ada yang akhirnya melapor, cuma enggak tahu siapa," Isman berujar.
Saat penggerebekan berlangsung, Isman sempat melihat ketika beberapa remaja berlarian kabur.
Dari wajah anak-anak yang sempat ia lihat, ia tidak mengenal mereka karena wajahnya asing di perumahan itu.
Dengan adanya penggerebekan itu, ia berharap agar lokasi tersebut tidak lagi dijadikan sebagai tempat nongkrong para remaja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.