Elta menuturkan, beberapa pekerja yang kerap bolak-balik untuk memonitor pembangunan gorong-gorong mengaku sebagai karyawan PT United Family Food (Unifam).
Pihak perusahaan mengakui kepemilikan tanah yang posisinya tepat berada di samping rumah Elta.
"Beberapa penduduk di sini termasuk ayah saya, Pak Rafael, ada kepemilikan tanahnya total seluas jalan yang dibangun gorong-gorong kurang lebih 800 meter. Tetapi papa baru bisa beli 400 meter," jelas dia.
Kata Elta, proyek gorong-gorong itu disebut dibangun untuk sarana olahraga terpadu sekaligus mencegah banjir. Kendati demikian, ia merasa tak pernah ada masalah terkait banjir di wilayahnya.
"Kami melayangkan somasi ke pihak swasta tersebut, proyek tanggal 12 itu dihentikan dari pihak sana sampai ada adu data," ucap Elta.
Kemudian, pada Sabtu (16/9/2023) lalu, sejumlah petugas datang dan mengeruk lahan tersebut. Mereka membawa beko serta eskavator untuk menggali tanah.
Baca juga: Saat Ketergantungan Narkoba Bikin Seorang Pria di Kebon Jeruk Nekat Tanam Ganja di Rumah
Petugas juga memasukkan pipa beton ke dalamnya. Kini, gorong-gorong itu telah selesai dibangun dan ditutup kembali menggunakan semen.
Sementara itu, Kompas.com telah mencoba mengonfirmasi perihal pembangunan gorong-gorong kepada Coporate Communications PT Unifam Eldo Rafael.
Namun, hingga berita ini ditayangkan belum ada penjelasan darinya.
"Nanti akan segera saya infokan detailnya," ujar Eldo melalui pesan singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.