JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, peristiwa kebakaran kerap terjadi di Ibu Kota sepanjang tahun 2023 ini.
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, bencana kebakaran yang terjadi di Ibu Kota bukan saja terjadi saat kemarau, tetapi juga musim hujan.
"Ini PR (pekerjaan rumah) bagaimana kami kurangi frekuensi. Tidak mesti di kemarau, stabilnya frekuensi kebakaran juga terjadi di musim hujan," ujar Isnawa dalam diskusi yang digelar BPBD DKI Jakarta secara daring, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Ini 6 Kelurahan yang Rawan Terjadi Kebakaran di Jakarta
Isnawa mengemukakan, berdasarkan data BPBD DKI, masih banyak rumah di Ibu Kota yang dibangun era tahun 1970 hingga 1980, namun tidak dilakukan perbaikan instalasi listrik.
"Dalam bangunan tanggung jawab pemilik, yang sewa. Kami biasanya tinjau lokasi kebakaran, banyak kabel serabut tahun 80-an," ucap Isnawa.
"Dulu waktu kecil mungkin alat elektronik terbatas, sekarang saya temukan kontrakan di Jakut, Jakbar, kecil tapi alat lengkap laptop, hp tiga, kipas angin tak berenti, mungkin colokannya enggak SNI, sehingga ketika dicolok semua korslet," kata Isnawa.
Baca juga: Berusaha Padamkan Kebakaran di Jatinegara, Warga: Khawatir tapi Kami Tak Mau Api Melebar...
Sebelumnya, Kadis Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan menyatakan, ada 1.112 kebakaran yang terjadi di Ibu Kota sejak Januari-Agustus 2023.
Ia pun merinci bahwa 1.034 kejadian terjadi selama Januari-Juli 2023, lalu 88 peristiwa terjadi pada 1-15 Agustus 2023.
"Dugaan penyebab terjadi kebakaran pada periode itu disebabkan faktor listrik sebanyak 42 kejadian," ujar Satriadi dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (16/8/2023).
Selain itu, dugaan penyebab terjadinya kebakaran yakni membakar sampah 19 kejadian, ledakan gas tujuh kejadian, api rokok empat kejadian, dan lainnya 15 sebanyak kejadian.
"Berdasarkan data itu, penggunaan listrik masih menjadi faktor terbesar penyebab terjadinya kebakaran di DKI Jakarta," ucap Satriadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.