BEKASI, KOMPAS.com - Euis Puspita Sari terjebak di restoran cepat saji saat bentrokan antarorganisasi masyarakat (ormas) pecah di Bekasi, Rabu (20/9/2023) malam.
Saat itu, ia bersama suami dan ketiga anaknya sedang menikmati makanan di restoran cepat saji di Zamrud, Mustikajaya, Kota Bekasi.
"Kalau saya pribadi merasakan gas air mata, suami dan anak-anak juga merasakan. Terdengar (tembakan) dari dalam sih tidak, hanya merasakan perih pada mata," kata Euis saat dihubungi wartawan, Kamis malam.
Baca juga: Terjebak di Restoran Saat Bentrokan Ormas di Bekasi, Warga: Kami Ditahan Sampai Suasana Mereda
Selain mata perih, Euis juga merasakan sesak di dada. Termasuk anak Euis yang berusia 10, 9, dan 7 tahun.
"Tiba-tiba mata perih dan sesak pada dada juga. Bungsu 7 tahun dan itu dia yang menangis," tutur dia.
Euis menduga anak-anaknya panik saat dievakuasi ke ruang belakang. Padahal, kala itu, mereka sedang asyik menikmati makanan.
"Mereka panik mungkin ya bukan karena sakit kan kita tadinya lagi makan tiba-tiba 'ayo-ayo masuk-masuk' kayak benar-benar digiring," cerita dia.
Kepanikan di dalam ruangan itu diabadikan Euis dan tersebar di media sosial.
Baca juga: Gas Air Mata Ditembakkan di Lokasi Bentrokan Ormas di Bekasi, Warga: Mata Perih, Anak-anak Ketakutan
Selama satu jam lebih Euis dan keluarganya berada di restoran tersebut sebelum akhirnya diizinkan pulang ke rumah.
"Yang ketahan itu bukan cuma kami saja, ada di tempat makan lain. Keadaan sudah mereda, mungkin mereka juga sama-sama keluar," ucap dia.
Diketahui, bentrokan antarormas itu buntut penarikan kendaraan yang menunggak.
ini terjadi di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Kota Bekasi.
"Awalnya antara pihak leasing dengan pemegang unit kendaraan. Kemudian, pemegang unit kendaraan ini memanggil ormas (ormas A dan B)," ucap Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi.
"Kemudian ternyata satu dari pihak leasing ini merupakan teman dari anggota ormas lainnya (ormas C)," tambah Twedi.
Baca juga: Kesaksian Warga Saat Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Mencekam dan Ada Tembakan Gas Air Mata
Setelah mediasi di Polsek Setu, pemegang unit mobil Innova yang mau diambil tetap tidak terima.
Alhasil, situasi memanas dan bentrokan pecah pada pukul 17.30 WIB. Bentrokan di wilayah hukum Kabupaten Bekasi itu sempat terhenti.
Tak berselang lama, bentrokan kembali pecah dan berlanjut ke wilayah hukum Polres Metro Bekasi Kota, tepatnya di Dukuh Zamrud, Mustikajaya, Kota Bekasi.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani menyebut, satu orang berinisial A (30) tewas akibat bentrokan dan 39 orang ditangkap.
"Ada 39 orang yang masih dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak reskrim," jelas Dani.
Baca juga: Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Dipicu Persoalan Tunggakan Cicilan Kendaraan
Catatan redaksi:
Kompas.com telah menyamarkan nama-nama ormas ini untuk kepentingan kondusivitas situasi. Nama-nama ormas kami buatkan inisial umum yang tak mengacu pada singkatan nama ormas.
Inisial ormas A dan ormas B adalah inisial ormas yang membela pemegang kendaraan, sedangkan ormas C adalah inisial untuk ormas di pihak leasing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.