Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petaka Bentrokan Ormas di Bekasi: 3 Jadi Tersangka hingga Dugaan Peluru Nyasar ke Rumah Warga

Kompas.com - 23/09/2023, 09:49 WIB
Zintan Prihatini,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Bentrok antar organisasi masyarakat atau ormas terjadi di Jalan Raya Setu-Bantargebang pada Rabu (20/9/2023) malam. Usai malam mencekam tersebut, polisi menetapkan tiga tersangka, yakni NA, AC, dan FR.

Kepala Seksi Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing menyampaikan, sebelumnya polisi telah menangkap 39 orang yang terlibat dalam bentrokan tersebut. Tetapi, 36 di antaranya hanya dikenakan wajib lapor.

"Sisanya (36 orang) dipulangkan. Iya, (dikenai) wajib lapor," kata Erna saat dikonfirmasi, Jumat (22/9/2023).

Erna menjelaskan bahwa tiga orang ditetapkan sebagai tersangka lantaran melakukan kekerasan, hingga menyebabkan korban tewas.

Baca juga: Bentrokan Ormas di Bekasi, 36 Orang Dikenai Wajib Lapor, Tiga Jadi Tersangka

Untuk diketahui, dalam peristiwa mencekam itu, satu orang berinisial A (30) dinyatakan tewas.

"Tiga (tersangka) memang ada terlibat, AC itu menginjak, NA memukul pakai bambu, menginjak juga. FR memukul, menendang, menginjak sama batu," ujar Erna.

Akibat dikeroyok, korban tewas di lokasi kejadian, tepatnya Jalan Raya Bantargebang.

"(Korban) enggak terlibat (bentrokan), dia dari arah Setu, tinggal di Babelan. Luka kepala atas, mata kanan berdarah, rahang patah, (korban) tewas di tempat," kata Erna.

Baca juga: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka dalam Bentrokan Ormas di Bekasi

Dugaan peluru nyasar ke rumah warga

Sementara itu, warga bernama Naufal (23) mengatakan, plafon rumahnya bolong imbas terkena peluru nyasar yang diduga berasal dari bentrokan antar-ormas.

Ia mengungkapkan, rumahnya yang berada di Dukuh Zamrud, Mustikajaya, Kota Bekasi, hanya berjarak 500 meter dari lokasi bentrokan ormas.

"Kebetulan yang menemukan orang rumah, jadi ketika lagi mau bereskan kamar adik saya. Orang rumah menemukan ada besi di lantai," kata Naufal.

Kala itu, ia pun curiga dengan benda mencurigakan tersebut. Alhasil, penghuni rumah yang menemukan peluru nyasar itu langsung menghubunginya.

Baca juga: Plafon Bolong Diduga Peluru Nyasar saat Bentrokan Ormas, Warga: Untung Tak Ada Orang

Naufal lantas mencari informasi terkait benda mencurigakan itu melalui mensin pencarian Google. Hasil pencariannya, benda tersebut mirip sebutir peluru.

"Saya sempat cek di Google, bentuk pelurunya dan memang mirip," ujarnya.

Naufal menduga benda mirip peluru tersebut dilepaskan ke arah ke atas, lalu menukik ke bawah dan jatuh di rumahnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com