Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Lama Tangerang Sedang Ramai Saat Kebakaran, Pengunjung Berhamburan Jauhi Api

Kompas.com - 24/09/2023, 14:08 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kebakaran hebat yang terjadi di bangunan di kawasan kuliner Pasar Lama Tangerang, Banten, pada Sabtu (23/9/2023), membuat pengunjung panik.

Tanjung (21), warga setempat sekaligus saksi, mengungkapkan bahwa kawasan kuliner Pasar Lama Tangerang sedang ramai pengunjung pada Sabtu malam kemarin.

Menurut dia, pengunjung mulanya tak menyadari bahwa ada kebakaran yang terjadi di sana.

Kemudian, sekitar pukul 20.50 WIB, bangunan di area Pasar Lama Tangerang mengeluarkan asap.

Baca juga: Terbakar Hebat Sabtu Malam, Begini Kondisi Terkini Lapak Pasar Lama Tangerang

"Awalnya, orang-orang mengira kalau emang lagi ada orang jualan sate kalau enggak sejenisnya, tapi lama-lama kelihatan apinya," kata Tanjung di Pasar Lama Tangerang, Minggu (24/9/2023).

Ketika menyadari terjadi kebakaran, pengunjung serta pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Pasar Lama Tangerang mulai berhamburan.

Sejatinya, bangunan yang terbakar tidak berada di area utama kawasan kuliner Pasar Lama Tangerang atau yang dijadikan lokasi berjualan oleh para PKL.

Namun, bangunan yang terbakar berada di area Pasar Lama Tangerang.

Meski demikian, kata Tanjung, pengunjung serta PKL tetap merasa khawatir.

Baca juga: Si Jago Merah Lahap 8 Lapak Semi Permanen di Pasar Lama Tangerang

Menurut Tanjung, banyak PKL yang melarikan diri sembari membawa gas serta peralatan dagang dari masing-masing lapak mereka.

Sementara itu, pengunjung berlarian menuju pintu keluar masuk kawasan kuliner Pasar Lama Tangerang.

"Beberapa warga sama pedagang langsung ke sumber kebakaran. Ternyata yang kebakar itu ada beberapa lapak. Mereka (warga-pedagang) nyoba buat memadamkan apinya sendiri," urai Tanjung.

Tanjung melanjutkan, tak lama kemudian, petugas pemadam kebakaran (damkar) tiba di tempat kejadian perkara.

Kata dia, petugas damkar sempat kesulitan untuk menjamah bangunan yang terbakar.

Baca juga: Debt Collector di Jaksel Lakukan Aksi Tak Senonoh Saat Tagih Utang ke Nasabah Perempuan

Sebab, akses menuju bangunan yang terbakar dipenuhi lapak PKL.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Megapolitan
Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Megapolitan
Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Megapolitan
Minimarket di Bekasi Dirampok Komplotan Bersenjata, Warga Takut Jadi Korban

Minimarket di Bekasi Dirampok Komplotan Bersenjata, Warga Takut Jadi Korban

Megapolitan
Tekan Kemacetan di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Bakal Terapkan Sistem Satu Arah

Tekan Kemacetan di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Bakal Terapkan Sistem Satu Arah

Megapolitan
RSJ Dr Soeharto Heerdjan Tidak Siapkan Pelayanan Khusus bagi Pasien 'Caleg Gagal'

RSJ Dr Soeharto Heerdjan Tidak Siapkan Pelayanan Khusus bagi Pasien "Caleg Gagal"

Megapolitan
Warga: Dari Zaman Gubernur DKI Jokowi, Baru Sekarang Saluran Air di Jalan RA Kartini Diperbaiki

Warga: Dari Zaman Gubernur DKI Jokowi, Baru Sekarang Saluran Air di Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PKS: Seperti Kembali ke Orba

Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PKS: Seperti Kembali ke Orba

Megapolitan
Fraksi PDI-P DKI Sebut Biaya Pilkada Jangan Jadi Alasan Atur Penunjukan Langsung Gubernur Jakarta

Fraksi PDI-P DKI Sebut Biaya Pilkada Jangan Jadi Alasan Atur Penunjukan Langsung Gubernur Jakarta

Megapolitan
Sebut Aiman Pantas Protes atas Laporannya, Pengamat: Ini Pasal Karet

Sebut Aiman Pantas Protes atas Laporannya, Pengamat: Ini Pasal Karet

Megapolitan
Minimarket di Sebelah Tokonya Dirampok, Alamsyah: Ini Baru Pertama Kali Terjadi

Minimarket di Sebelah Tokonya Dirampok, Alamsyah: Ini Baru Pertama Kali Terjadi

Megapolitan
Kritik Wacana Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Fraksi PDI-P: Jangan Kebiri Hak Warga!

Kritik Wacana Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Fraksi PDI-P: Jangan Kebiri Hak Warga!

Megapolitan
Tolak RUU DKJ soal Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, F-PKS: Harus Kembali ke Semula

Tolak RUU DKJ soal Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, F-PKS: Harus Kembali ke Semula

Megapolitan
Belum Dapat Izin PUPR, Perbaikan Saluran Air di Pondok Pinang Baru Rampung Setengah

Belum Dapat Izin PUPR, Perbaikan Saluran Air di Pondok Pinang Baru Rampung Setengah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com