JAKARTA, KOMPAS.com - Fatih, ayah Sultan Rif'at Alfatih, menyatakan PT Bali Tower tidak pernah meminta maaf atas peristiwa yang menimpa anaknya.
Sultan diketahui menjadi korban jeratan kabel fiber optik milik perusahaan itu di kawasan Jakarta Selatan pada Januari 2023.
"Enggak ada minta maaf. Kalau hanya sekadar prihatin, simpati, itu sekadar di bibir saja," ucap dia kepada Kompas.com, Senin (25/9/2023).
Kedua belah pihak sudah dimediasi oleh Menkopolhukam Mahfud MD di kantornya pada 12 Agustus lalu.
Namun, saat PT Bali Tower bertemu dengan keluarga Sultan yang diwakili oleh Fatih, mereka tidak meminta maaf kepadanya atas apa yang menimpa Sultan.
Lebih lanjut, tidak ada bukti realisasi atas apa yang dihasilkan oleh mediasi itu, yakni kesepahaman bahwa keduanya akan berfokus pada pengobatan Sultan.
Sebab, dalam kesepahaman itu, seharusnya PT Bali Tower menjenguk Sultan. Nyatanya, sampai saat ini mereka tidak melakukannya.
Menurut Fatih, jika betul mereka simpati dan empati, seharusnya mereka setidaknya meluangkan waktu untuk menjenguk Sultan.
Baca juga: Meski Sudah Mediasi, Belum Ada Kesepakatan Kompensasi Bali Tower untuk Sultan Korban Kabel Optik
"Update tanya ke saya gimana kondisi Sultan. Enggak ada, tuh. Kami kayak berhadapan dengan robot. Saya enggak tahu apa maksud mereka. Sepemahaman saya, mereka ketakutan (ketahuan) lalai dan salah. Tapi cara penyelesaiannya tidak cantik," jelas Fatih.
"Harusnya kalau takut salah dan lalai, sebagai perusahaan, mereka memperlakukan kami lebih intensif, bukan membiarkan malah seperti ini. Mereka untuk minta maaf saja tidak," imbuh dia.
Sebagaimana diketahui, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.
Saat itu, Sultan diketahui tengah menghabiskan waktu libur semesternya dengan kembali ke kediamannya.
"Kronologinya, pada 5 Januari 2023, anak saya pamitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," kata Fatih, ayah Sultan.
Baca juga: Perbaiki Fungsi Menelan, Sultan Rifat Akan Operasi Kerongkongan
Dari kediamannya di bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan kendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang, lalu belok kiri ke Jalan Pangeran Antasari.
Setelah Sultan menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motor korban.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.