JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara DKI Jakarta pada Selasa (26/9/2023) pagi ini masuk kategori tidak sehat, terutama untuk kelompok sensitif.
Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta per pukul 07.00 WIB tercatat di angka 111.
Jakarta berada di peringkat 12 dalam urutan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi hari ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 39,4 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut 7,9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Baca juga: Alat Ukur Kualitas Udara Bermasalah karena Dekat Pabrik, DLH DKI: Pemindahan Butuh Kajian
Kondisi kualitas udara pada pagi ini lebih baik dari Senin (25/9/2023) kemarin.
Indeks kualitas udara di DKI Jakarta pada Senin pagi tercatat di angka 129 dengan konsentrasi polutan PM 2.5 yakni 47 mikrogram per meter kubik.
Merespons buruknya kualitas udara di Jakarta, situs IQAir merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara, antara lain penerapan work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) dan melakukan razia uji emisi kendaraan bermotor.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan yakni penyiraman jalan dengan water cannon dan menyemprotkan air dari atap gedung tinggi di Ibu Kota.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.