Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sore Mencekam di Pasar Kutabumi, Anggota Ormas Serang Pedagang dan Jarah Dagangan...

Kompas.com - 26/09/2023, 09:32 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, terlibat bentrok dengan sejumlah kelompok anggota organisasi masyarakat (ormas) pada Minggu (24/9/2023) sore.

Peristiwa itu menyebabkan suasana pasar mencekam, terutama bagi pedagang dan pengunjung perempuan serta anak-anak.

Bentrokan itu direkam warga dan videonya viral di media sosial, salah satunya di akun Instagram @tangerang.terkini.

Baca juga: Bentrok di Pasar Kutabumi Bikin Suasana Mencekam, Polisi Cari Biang Kerok

Video itu memperlihatkan kelompok pedagang dan kelompok tak dikenal saling serang.

Ada yang mempersenjatai diri dengan bambu dan kayu. Ada pula yang melempar batu.

Berawal ormas akan bongkar lapak

Seorang pedagang perhiasan bernama Rina (54) mengungkapkan awal mula kronologi bentrokan antara pedagang dengan ormas tersebut.

Mulanya, ada informasi sekelompok ormas hendak membongkar lapak-lapak para pedagang.

"Memang awalnya ada informasi kalau ada ormas-ormas yang mau bongkar Pasar Kutabumi, tapi kami enggak gubris karena dipikir itu hoaks," kata Rina saat ditemui Kompas.com, Senin (25/9/2023).

Baca juga: Bentrok di Pasar Kutabumi Dipicu Kekesalan Pedagang karena Lapaknya Ingin Dibongkar Ormas

Rupanya informasi itu benar adanya. Sekelompok orang tak dikenal tiba-tiba merangsek masuk ke pasar, lalu meminta para pedagang pindah ke tempat penampungan sementara (TPS).

Sebab, Pasar Kutabumi disebut-sebut hendak direvitalisasi oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Hal itulah yang membuat para pedagang menolak sehingga berujung bentrok.

Rina menambahkan, bentrokan terjadi ketika para pedagang tengah bersiap-siap menutup tempat usahanya.

"Benar saja, tahu-tahu ada penyerangan dari ormas-ormas pas kami pada mau tutup. Mereka menyerang kami pakai sajam, palu bambu, dan besi-besi," ucap Rina.

"Mereka meminta kami pindah ke TPS itu," tambah dia.

Lapak pedagang dirusak

Dalam insiden bentrokan ini, kelompok ormas merangsek masuk ke dalam Pasar Kutabumi.

Mereka pun merusak lapak-lapak para pedagang yang menolak direlokasi ke tempat penampungan sementara.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin sore, bangunan semi-permanen di dalam Pasar Kutabumi mengalami kerusakan.

Baca juga: Polisi Telah Indetifikasi Anggota Ormas yang Serang Lapak Pedagang Pasar Kutabumi

Kerusakan terparah ada di bagian los daging dan sayur-sayuran. Lapak-lapak pedagang itu hancur akibat dihantam palu oleh sekelompok anggota ormas.

Bagian ubin serta tembok lapak tampak hancur. Ada pula bagian atap yang pecah atas insiden penyerangan tersebut.

Sejumlah pedagang saat itu tengah memperbaiki kerusakan-kerusakan lapaknya. Mereka terlihat saling bahu-membahu memperbaiki lapak-lapak pedagang.

Barang dagangan dijarah

Sejumlah pedagang pun menjadi korban penjarahan anggota ormas tersebut. Rina mengatakan, barangan dagangan beberapa rekannya dijarah oleh kelompok tak dikenal itu.

Uang di dalam laci pedagang turut diambil.

"Kalau setahu aku ada dua sampai tiga orang yang dijarah dagangannya. Itu pedagang nugget dan ikan yang dijarah," ucap Rina.

Selain menjarah, kelompok tak dikenal itu turut merusak dagangan para pedagang. Salah satunya, pedagang telur.

"Kemudian, ada telur juga yang dihancurin," ucap dia.

Pelaku diultimatum untuk menyerahkan diri

Polisi telah mengidentifikasi sejumlah anggota ormas yang menyerang serta merusak lapak pedagang di Pasar Kutabumi.

"Kami sudah identifikasi beberapa nama dan saat ini terus kami dalami," Kapolresta Tangerang Kombes Sigit Dany Setiyono dalam pesan singkat, Senin.

Baca juga: Polisi Imbau Perusak Lapak Dagangan di Pasar Kutabumi Serahkan Diri

Kendati begitu, Sigit belum dapat mengungkapkan jumlah pelaku yang berhasil diidentifikasi. Sebab, apabila hal itu diungkapkan, dikhawatirkan dapat menghambat proses penyelidikan.

"Maaf untuk kepentingan penyidikan sementara, kami belum bisa sampaikan identitasnya," ucap dia.

Sejalan dengan itu, Sigit mengimbau pelaku segera menyerahkan diri.

"Kami mengimbau kepada pihak yang terlibat untuk secara sukarela untuk menyerahkan diri kepada polisi dan kami akan menegakkan hukum secara profesional," kata Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com