Dari pukul 12.30 WIB, A menjalani operasi selama satu jam. Setelah itu, dokter THT memberikan informasi operasi berjalan lancar.
Selanjutnya, dari penuturan Albert, dokter anestesi yang mengambil alih untuk menyadarkan kembali anaknya.
"Tetapi di saat itu anak saya terlihat kesusahan dalam mengambil napas karena terlihat anak saya berusaha mengambil napas lewat mulutnya sekitar tiga kali seperti orang mendengkur keras," jelas Albert.
A kemudian mengalami henti napas dan henti jantung. Dokter anestesi dan perawat langsung melakukan resusitasi jantung dan memasang ventilator.
Albert menuturkan, setelah itu sampai dengan hari Kamis, kondisi A mengalami penurunan tingkat kesadaran.
"Di hari Jumat malam pihak dokter mendiagnosis anak saya sudah mati batang otak berdasarkan nilai GCS (Glasgow Coma Scale) anak saya," ucapnya.
Sampai dengan saat ini, kata Albert, anaknya masih terbaring di rumah sakit.
Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi memberi penjelasan terkait keluhan dari Albert, orangtua pasien A (7) yang didiagnosis mati batang otak usai operasi amandel.
Pihak RS menuturkan, operasi amandel A yang dilakukan pada Selasa (19/9/2023), sudah sesuai prosedur.
Namun, terjadi hal yang tidak diinginkan usai operasi.
"Tindakan operasi sudah sesuai prosedur pelayanan dan operasi berjalan lancar. Tapi di ruang pemulihan terjadi keadaan yang tidak diinginkan," ujar Perwakilan Manajemen RS Kartika Husada Bekasi, Rahma Indah Permatasari, Jumat (29/9/2023).
Rahma menuturkan, salah satu risiko pembiusan dari tindakan operasi adalah terjadinya henti napas seperti yang dialami A.
Baca juga: Orangtua Bocah 7 Tahun yang Didiagnosis Mati Batang Otak Sebut Resume Medis Janggal
"Kami melakukan tindakan pertolongan pertama sampai akhirnya bernapas normal dan perawatan dilanjutkan di ruang intensive," ujarnya.
Kendati demikian, meski sudah berupaya memberikan perawatan semaksimal mungkin, kondisi A terus menurun.
"Kondisi pasien tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada perawatan hari keempat, tim dokter mendiagnosis pasien diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan," jelasnya.
Sampai dengan saat ini, lanjut Rahma, mereka masih memberikan pelayanan kepada A dan dukungan psikologis untuk keluarga.
"Upaya terbaik terus dilakukan demi memberikan pelayanan bagi pasien," ucapnya.
Sejumlah upaya yang dilakukan RS yakni mencarikan rujukan rumah sakit lain dan berusaha mendatangkan dokter ahli yang berkompeten merawat A.
Namun, pihak RS tidak menjelaskan secara rinci penyebab A bisa terkena mati batang otak usai operasi amandel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.