Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma, Bocah yang Dianiaya di Tempat Rental PS Takut Bertemu Pelaku

Kompas.com - 03/10/2023, 14:20 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - S (30), ibunda bocah laki-laki korban penganiayaan berinisial MRM (8), berkata bahwa sang anak masih takut bertemu pelaku.

Adapun korban dianiaya pelaku berinisial RM (10) di tempat rental Playstation (PS), Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (24/9/2023).

"Dibilang trauma sih ada ya sedikit. Kalau misalkan ketemu yang mem-bully itu dia (korban) pulang, kayak sudah enggak mau begitu," ungkap S saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Anaknya Dianiaya Teman di Rental PS, Orangtua Tolak Berdamai dengan Pelaku

Sebagai orangtua, S tak melarang anaknya untuk bermain bersama kawannya yang lain. Namun, usai peristiwa penganiayaan tersebut, S menjadi lebih waswas.

"Biasa kami biarin ke mana-mana, sekarang hilang setengah jam saja kami cari," kata S.

Bila dilihat secara fisik, MRM tak tampak mengalami luka parah setelah diinjak dan dipukul pelaku.

S menyebutkan, anak pertamanya ini merasa lebih khawatir lantaran kasus penganiayaannya dibicarakan banyak orang.

"Memang pas ada ramai-ramai (pembicaraan) kayak begini agak down juga. Mau keluar, dia agak khawatir," ucap S.

Baca juga: Anaknya Dianiaya Teman di Rental PS, Sang Ibu: Orang Dewasa Cuma Nontonin

Sebagai informasi, tindak penganiayaan bermula ketika korban dan pelaku bermain di rental PS dengan taruhan yang kalah dijitak.

Korban lantas meminta orang lain untuk memainkan perannya dalam gim. Lantaran korban menang, dia boleh menjitak pelaku.

"Kirain pelaku mau ngapain, ternyata berdiri, habis itu dia tonjok sampai terlihat di video aslinya itu," kata S.

Kala itu, ayah MRM langsung naik pitam mengetahui anaknya dianiaya. Orangtua korban lantas mendatangi tempat rental PS untuk mengetahui kejadian yang sesungguhnya.

"Yang punya rental PS, dia enggak tidur. Dia cuma duduk saja rebahan. Alasannya (tidak memisahkan) karena dia tidur," tutur dia.

Baca juga: Bocah yang Dianiaya Teman di Rental PS Disebut Kerap Dipukuli Pelaku

Keesokan harinya, S melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Barat setelah berdiskusi dengan pengurus RT dan RW.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan mengatakan, polisi telah menerima laporan dari keluarga korban pada Senin (25/9/2023).

"Kami langsung melakukan pemeriksaan saksi, ada tujuh saksi yang segala pemeriksaan dan barang yang sudah kami amankan," jelas Andri di Mapolres Metro Jakarta Barat.

Korban, lanjut dia, turut didampingi beberapa pihak, termasuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Kepolisian pun menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dinas Sosial DKI Jakarta, dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) untuk menangani kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com