JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib malang menimpa bocah berinisial MRM (8) yang dianiaya temannya sendiri, RM (10), di rental Playstation (PS) kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (24/9/2023).
Ibunda korban, S, mengaku tak lagi bisa menggambarkan kondisinya kala mendengar putra pertamanya dirundung RM.
"Perasaan campur aduk ya, ada sedihnya ada kesalnya, ada emosinya. Yang sedihnya anak saya sampai kayak boneka, benar-benar kayak enggak ada harga dirinya," ujar S saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Senin (2/10/2023).
Baca juga: Bocah Dianiaya Teman di Rental PS, Ibu Korban Tahu dari Status WhatsApp
Dia pun merasa heran, mengapa orang lain yang berada di lokasi kejadian tak menolong sang putra.
Padahal, MRM sudah dipukuli bahkan diinjak tubuhnya oleh pelaku.
"Orang tontonin sampai seolah-olah ini anak enggak ada jiwanya. Di akhir videonya itu yang saya kesal, ada yang katain maling," jelas S.
"Dikatain botak lah, sampai akhirnya yang orang dewasa di situ enggak ada bantuin. Asyik main PS saja," lanjut dia.
Adapun permasalahan ini bermula ketika korban dan pelaku bermain di rental PS dengan taruhan yang kalah boleh dijitak.
Lantaran MRM menang, dia boleh menjitak RM. Namun, RM tak terima dan justru menganiaya MRM.
"Kirain pelaku mau ngapain, ternyata berdiri habis itu dia tonjok sampai terlihat di video aslinya itu," ungkap S.
Baca juga: Polisi Periksa Tujuh Saksi terkait Kasus Bocah Dianiaya Teman di Rental PS
Ibu dari dua anak ini baru mengetahui penganiayaan dari status WhatsApp tetangganya.
Sebab, MRM tak mengungkapkan tindak penganiayaan yang dialaminya.
Ketika mengetahui soal penganiayaan itu, ayah MRM langsung naik pitam mengetahui anaknya dianiaya.
Orangtua korban lantas mendatangi rental PS untuk mengetahui kejadian yang sesungguhnya.
Mereka mempertanyakan mengapa tidak ada yang memisahkan perkelahian tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.