Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bangun Sekolah Gratis di Lapak Pemulung, Warga: Anak-anak Jadi Bisa Baca-Tulis

Kompas.com - 13/10/2023, 12:04 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima tahun sudah, anggota Polsek Kembangan Aiptu Agus Riyanto membangun Taman Pendidikan Al Quran (TPA) di tengah lapak pemulung.

TPA gratis ini berlokasi di Jalan Sawah Balong, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

Sekolah yang dikenal dengan nama TPA Maju Bersama itu membantu anak-anak yang tinggal di sekitar lapak agar bisa membaca dan menulis.

Hal ini dirasakan Ane (24), yang menyekolahkan anaknya di sana. Meski TPA Maju Bersama bukan sekolah formal, Ane mengaku anaknya diajari banyak hal, termasuk ilmu agama.

"Semenjak ada pembelajaran ini, jadi pada ikut. hasilnya juga sudah banyak murid. Sudah pada bisa menulis, membaca, membaca Iqra juga," ujar Ane saat ditemui di TPA Maju Bersama, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Secuil Kisah Polisi Bangun Sekolah TPA di Lapak Pemulung Kembangan

Dia menyebutkan, sang anak yang masih berusia 5 tahun sengaja disekolahkan di TPA Maju Bersama lantaran tak dipungut biaya.

Jarak antara rumah dengan sekolah pun dekat. Dengan begitu, Ane bisa mengantarkan anaknya belajar dari pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.

"Di sini sekalian belajar baca, sekarang anak saya sudah bisa baca. Ya karena gratis juga. Anak yatim piatu juga ada," ucap Ane.

Baca juga: Cerita Aiptu Agus Riyanto Bangun Sekolah di Lapak Pemulung dari Bahan Bekas dan Patungan Warga

Ia berujar, dahulu bangunan TPA Maju Bersama tak selaik sekarang. Anak-anak hanya belajar di bawah atap bedeng di tengah lapak pemulung, beralaskan tanah.

"Terus pindah ke luar karena sudah dibangun. Sekarang sudah diperluas lagi, dulu bangunannya masih bedeng," ujar dia.

Ane pun berharap sekolah ini bisa tetap berdiri. Dengan demikian, anak-anak tidak mampu dapat terus mengenyam pendidikan.

Alasan membangun sekolah gratis

Sementara itu, Agus menjelaskan bahwa sekolah gratis dibuka khusus untuk anak-anak kurang mampu di lapak pemulung.

"Kami temukan anak-anak usia sekolah tetapi mereka tidak bersekolah, mereka membantu orangtuanya mengumpulkan barang-barang bekas," ucap Agus.

"Kemudian kami berniat memberikan, mengumpulkan mereka untuk diajak belajar bersama," lanjut dia.

Agus membangun sekolah dari material bekas. Dengan uang seadanya, warga turut membantu pembangunan sekolah itu.

Baca juga: Selain Bangun TPA, Aiptu Agus Sediakan Uji Kesetaraan di Sekolah Dekat Lapak Pemulung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com