Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akal Bulus Instruktur Fitness yang Sekap dan Perkosa Wanita Asal Cimahi: Pakai Aplikasi Jodoh dan Rayu Banyak Wanita

Kompas.com - 16/10/2023, 17:15 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang instruktur fitness bernama Fajar Eka Putra Wijaya alias Deni Setiawan (26) secara tega menyekap dan memerkosa wanita asal Cimahi berinisal TN (20).

Peritiwa itu terjadi di Apartemen The Mansion Bougenville Tower Gloria Lantai 11 Nomor A-2, Jalan Trembesi, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (24/9/2023).

Menurut Kanit Reskrim Polsek Pademangan Ajun Komisaris (AKP) I Gede Gustiyana, korban diperkosa sebanyak dua kali oleh pelaku di apartemen itu.

Baca juga: Perempuan Asal Cimahi Trauma Setelah Disekap dan Diperkosa Saat Baru Tiba di Jakarta

Berdasarkan hasil visum et repertum, TN mengalami luka memar di bagian bahu dan dada akibat benda tumpul.

"Kemungkinan dicengkeram sama tangan. Kalau dia bilang, dicengkeram dan didorong ke bawah. Jadi memang kasihan," ujar Gustiyana.

Berawal dari aplikasi jodoh

Kapolsek Pademangan Komisaris Binsar Hatorangan Sianturi berujar, korban merupakan seorang perempuan yang merantau ke Jakarta untuk membantu ibunya sebagai asisten rumah tangga (ART).

Awalnya TN berkenalan dengan pelaku melalui aplikasi pencarian jodoh bernama Muzz: Pernikahan Muslim.

Adapun Gustiyana menyebut, pelaku mengaku bernama Deni Setiawan saat berkenalan. Setelah tiga minggu membangun kedekatan, keduanya bertemu untuk pertama kalinya.

Baca juga: Polisi Duga Pemerkosa Wanita Asal Cimahi Juga Lancarkan Aksi Serupa ke Korban Lain

"Awalnya korban hanya diajak bertemu, kemudian diajak mengobrol. Ketika sudah malam, korban dipaksa untuk ikut ke apartemennya," kata Gustiyana.

Saat itu, TN beberapa kali diintimidasi pelaku secara verbal dan mengalami kekerasan seksual. Korban dipaksa untuk melakukan hubungan intim. Namun, korban menolak dan diancam pelaku.

"Sudah, dua kali diperkosa. Korban sudah menolak, melawan. Tapi, karena kalah tenaga dan badan, akhirnya tetap terjadi tindakan kekerasan tersebut," imbuh dia.

Detik-detik penyelamatan

Polisi telah menangkap Fajar. Penangkapan dilakukan setelah TN berhasil menghubungi ibunya. Ia memberi tahu kondisi yang tengah disekap di apartemen itu.

Korban menghubungi ibunya saat pelaku tengah mengambil pesanan makanan di lobi apartemen waktu subuh. Saat itu, TN berdalih ingin membaca Al-Quran lewat ponselnya.

Baca juga: Disekap di Apartemen, Wanita Asal Cimahi Diperkosa Dua Kali oleh Kenalannya

Ibu korban yang merupakan asisten rumah tangga (ART) kemudian memberi tahu majikannya, yakni S. Majikannya itu pun langsung menghubungi nomor layanan polisi 110.

"Saudara S melaporkan bahwa TN dibawa oleh seorang laki-laki atau pelaku ke Apartemen The Mansion Bougenville dan tidak diperbolehkan pulang oleh pelaku," kata Gustiyana.

Petugas sempat menemukan kendala karena tidak mengetahui TN berada di tower mana dan lantai berapa. Polisi lantas menghubungi korban dan meminta TN mencari tempat aman.

Korban lantas bergegas ke balkon unit apartemen, lalu mengunci pintu balkon. Dari situ, dia memberikan tanda bahwa towernya berada di dekat seperti kolam dan tempat tongkrongan.

"Dari luar, dia kelihatan dalam keadaan syok dan sedang menangis. Iya, melambai-lambai (ke arah petugas)," lanjut dia.

Baca juga: Detik-detik Penangkapan Penyekap dan Pemerkosa Wanita Asal Cimahi, Polisi Bor Pintu Apartemen Pelaku

Saat itu pelaku yang sudah kembali ke unit apartemennya tidak bisa menuju balkon karena dikunci. Pelaku kemudian mengunci pintu unit apartemennya.

Petugas menggunakan bor untuk membuka unit apartemen karena pelaku menolak membuka pintu. Ketika engsel mulai longgar, polisi baru mendobrak pintu.

TN langsung menangis setelah melihat polisi. Sementara itu, pelaku yang memiliki perawakan kekar langsung ditangkap dan digiring petugas.

Diduga ada korban lain

Menurut Gustiyana, Fajar diduga melakukan aksi serupa kepada wanita lain. Pasalnya polisi menemukan percakapan bernada rayuan antara pelaku dengan beberapa wanita lain dari ponsel pelaku.

Baca juga: Penampakan Pria yang Sekap dan Perkosa Wanita Asal Cimahi, Terus Menunduk, Mulutnya Komat-kamit

“Dari keterangan (pelaku), sementara masih satu, walaupun kami melihat bukti-buktinya. Tetap kami lakukan pengembangan,” ucap Gustiyana.

“Sementara ini, belum ada korban lainnya yang kami terima laporannya. Namun, dari bukti-bukti yang kami lihat di handphone-nya, ini kemungkinan tidak hanya sekali,” lanjut dia.

(Tim Redaksi : Baharudin Al Farisi, Nursita Sari, Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com